KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP IRAN ERA PEMERINTAHAN JOE BIDEN: STUDI KASUS PERJANJIAN JOINT COMPREHENSIVE PLAN OF ACTION (JCPOA)

Perjanjian JCPOA atau perjanjian nuklir Iran merupakan hasil perundingan diplomatis yang telah dicapai oleh Iran bersama dengan negara-negara P(5) + 1 yaitu AS, Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, dan Jerman pada tanggal 14 Juli 2015 saat AS dipimpin oleh Barack Obama. Perjanjian ini dibuat karena Iran dianggap mengembangkan nuklir pada tahap yang mengkhawatirkan untuk membuat senjata pemusnah masal. Tujuan JCPOA ini agar Iran mengurangi dan membatasi nuklirnya hingga tahun 2030. Namun pada masa pemerintahan Donald Trump, AS memutuskan keluar dari perjanjian JCPOA secara sepihak. Keluarnya AS dari perjanjian ini hanya membuat adanya ketegangan dan stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah dapat terancam. Maka dari itu, di bawah kepemimpinan Joe Biden, Biden mengupayakan bergabung kembali dalam perjanjian JCPOA untuk mengoreksi kebijakan Donald Trump, karena keluarnya AS dari JCPOA membuat Iran leluasa kembali mengembangkan nuklirnya. Selain itu, dengan bergabungnya AS dari perjanjian JCPOA untuk memenuhi kepentingan nasionalnya, yaitu pertahanan dan ekonomi.