INDONESIAN ECONOMIC DIPLOMACY TOWARDS JAPAN THROUGH TUNA EXPORTS DURING THE CORONAVIRUS PANDEMIC BASED ON IJEPA

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan krisis kesehatan, sosial, dan bahkan ekonomi global. Di Indonesia, pandemi COVID-19 mengganggu arus perdagangan, terutama dalam kegiatan ekspor-impor. Hal ini disebabkan kebijakan �lockdown� yang dilakukan berbagai negara untuk mencegah penyebaran COVID-19, sehingga kegiatan ekonomi terhambat dan menekan pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Salah satu usaha yang menjadi strategi perbaikan perekonomian nasional Indonesia, khususnya berkaitan dengan peningkatan nilai ekspor tuna adalah dengan menggunakan diplomasi ekonomi sebagai instrument utama. Dalam hal ini, diplomasi ekonomi ditujukan untuk menopang kinerja ekspor-impor dan menahan dampak ekonomi sebagai imbas pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Diplomasi Ekonomi yang dilakukan oleh Indonesia terhadap ekspor tuna ke Jepang di masa pandemic; untuk mengetahui usaha / upaya yang dilakukan Indonesia dalam memperkuat Diplomasi Ekonomi di masa pandemic; dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Indonesia dalam Diplomasi Ekonomi dalam meningkatkan ekspor tuna Indonesia ke Jepang di masa pandemic. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data diperoleh dari studi kepustakaan, dengan menggunakan dan memanfaatkan kepustakaan seperti buku, jurnal ilmiah, website, dan sumber informasi lain yang sesuai dengan topik dan dapat diuji kebenarannya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dalam meningkatkan nilai ekspor Tuna Indonesia, berbagai aktivitas dilakukan melalui beberapa tahapan. Aktivitas tersebut terdiri dari Primary Activities dan Support Activities. Primary Activities terdiri dari Economic Salesmanship, dimana diplomat mempromosikan perdagangan terkait Tuna diluar negeri dan Image Building / Promotion, dimana negara membangun citra negara nya melalui promosi perdagangan dengan menunjukkan keunggulan dan kualitas tuna Indonesia.Dan aktivitas yang kedua adalah Support Activities yang terdiri dari Networking, dimana negara melakukan sebanyak-banyaknya kemitraan dengan pemerintah Jepang ataupun pihak suasta mengenai perdagangan Tuna Indonesia dan Regulation Management, dimana negara memberikan kebiajakan baru terkait perdagangan, khususnya kegiatan ekspor-impor, untuk mempermudah jalannya kegiatan ekspor Tuna ke Jepang.