PELAKSANAAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN BAGI ANAK ANGKAT MENURUT HUKUM ADAT DI KABUPATEN KLATEN

Penulisan ini bertujuan untuk membahas mengenai kedudukan anak angkat menurut hukum adat serta pelaksanaan pembagian harta warisan menurut hukum adat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris. Teknik dalam penulisan ini yaitu secara deskriptif. Dalam melakukan pengangkatan anak didasari oleh motivasi-motivasi tertentu serta faktor-faktor tertentu mengapa melakukan pengangkatan anak. Seperti belum dikaruniai anak atau karena ingin memiliki keturunan anak laki-laki ataupun perempuan. Maka dari hal itu anak angkat dapat menjadi ahli waris dalam keluarga angkatnya dan memiliki kedudukan yang sama dengan anak kandung. Karena adanya persamaan kedudukan antara anak kandung dengan anak angkat, maka dari itu harus dilihat melalui motivasi atau alasan orang tua untuk mengangkat anak.Dalam hal pelaksanaan pembagian harta warisan di Kabupaten Klaten secara adat dilihat melalui hak dan kewajiban anak angkat kepada orang tua angkatnya. Dan dalam pelaksanaan pembagian harta warisan hukum adat berbeda dengan pembagian hukum-hukum lainnya. Karena di Jawa anak angkat dalam hal pewarisan mendapatkan dua warisan yaitu warisan dari orang tua angkat dan orang tua kandungnya.