PERLINDUNGAN HYKUM TENAGA MEDIS SUKARELA DI DAERAH KONFLIK BERSENJATA INTERNASIONAL MENURUT KONVENSI JENEWA TAHUN 1949 (STUDI KASUS PERANG ANTARA ISRAEL-PALESTINA)

Konflik bersenjata Palestina dan Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun menjadi mala petaka bagi jutaan manusia, baik kombatan ataupun warga sipil maka saat terjadi konflik bersenjata peran petugas medis sangat dibutuhkan untuk memberi pertolongan dan perawatan bagi korban perang. Dalam Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan 1977 telah dijelaskan bahwa petugas medis harus selalu dihormati, dilindungi dan juga tidak boleh dijadikan obyek/sasaran perang, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh pihak yang bersengketa terhadap petugas medis. Sehingga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang bentuk perlindungan hukum terhadap Tenaga Medis dalam konflik bersenjata internasional antara Israel-Palestina menurut Konvensi Jenewa 1949 beserta Protokol Tambahan 1977 dan faktor-faktor yang menyebabkan kedua belah pihak yang bertikai tidak patuh terhadap aturan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, jenis data sekunder dan analisis data menggunakan analisis data deskriptif yaitu dengan mengkaji bagaimana implementasi Konvensi Jenewa 1949 dalam memberikan perlindungan tenaga medis sukarela pada konflik bersenjata internasional di Palestina. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa konflik antara Israel-Palestina tidak ada perlindungan hukum untuk tenaga medis.