KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA YOGYAKARTA

Prevalensi diabetes melitus memperkirakan pada tahun 2021, setidaknya 537 juta jiwa didiagnosis menderita DM di seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 634 juta pada tahun 2030 dan pada tahun 2045 mencapai 783 juta mengalami DM. Penggunaan obat antidiabetes dapat berinteraksi dengan obat lain yang digunakan oleh pasien. Kondisi ini dapat berpotensi membahayakan atau mengurangi efek obat secara klinis. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran dan mengkaji interaksi obat serta mengetahui hubungan antara jumlah obat dengan potensi interaksi yang terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitik non eksperimental dengan menggunakan metode cross sectional. Data diambil dari pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan atau tanpa penyakit penyerta yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 84 rekam medis. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Kejadian interaksi obat berdasarkan mekanisme interaksi dan tingkat keparahan dianalisis menggunakan aplikasi drugs.com dan aplikasi rxlist dengan mengacu teori Stockley�s Drug Interaction. Analisis hubungan jumlah obat dan potensi interaksi obat dilakukan dengan uji chi-square.Dari 84 rekam medis yang dianalisis terdapat 82,1% rekam medik berpotensi mengalami interaksi obat dan 17,9% rekam medik tidak berpotensi mengalami interaksi obat. Berdasarkan mekanisme, interaksi farmakodinamik terjadi sebesar 168 kasus (77,42%) dan interaksi farmakokinetik sebesar 49 kasus (22,58%). Berdasarkan tingkat keparahan mayor sebesar 28 kasus (12,90%), moderate 163 kasus (75,12%), dan minor 26 kasus (11,98%). Analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah obat dan potensi kejadian interaksi dengan nilai p value odd ratio menunjukkan bahwa pasien yang menerima jumlah obat ?5 berisiko 7,176 kali lebih besar berpotensi terjadinya interaksi obat (OR 95% CI).