Anwar Zaky Rizqiyana (2021) ANALISIS DEGRADASI DAN AGRADASI DI SUNGAI PROGO (STUDI KASUS PIAS JEMBATAN BANTAR SAMPAI JEMBATAN SRANDAKAN). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (741kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (204kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10kB)
Bab I.pdf
Download (251kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (928kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (957kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (12kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (11kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (15MB)
Abstract
<p>Sungai Progo merupakan salah satu sungai besar yang melalui Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana hilir dari Sungai Progo bermuara di Samudra Hindia. Banyaknya jumlah sedimen yang tersedia di Sungai Progo membuat perusahaan ataupun masyarakat tertarik untuk menambangnya dalam skala besar maupun kecil yang kemudian tidak memperhatikan keseimbangan dari sungai itu sendiri, sehingga sering menimbulkan dampak kerusakan terhadap infrastruktur yang berada di sungai. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui jumlah angkutan sedimen dasar dan volume penambangan pasir pada titik tinjau pias Jembatan Bantar sampai Jembatan Srandakan. Metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah angkutan sedimen dasar adalah dengan persamaan Meyer-Petter and Muller dan persamaan Frijlink dengan mengetahui angkutan sedimen selama satu tahun. Dalam penelitian ini sebagian besar data-data diperoleh secara sekunder atau dari instansi terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah angkutan sedimen pada titik Jembatan Bantar sampai Jembatan Srandakan dengan metode Meyer-Petter and Muller sebesar 105416,46 m3/tahun dan untuk metode Frijlink sebesar -60716,381 m3/tahun atau dikatakan mengalami pengurangan sedimen. Setelah adanya aktivitas penambangan pasir kondisi dasar sungai untuk metode Meyer-Petter and Muller mengalami agradasi sebesar 0,00948 m/tahun di tahun 2019 dan degradasi sebesar -0,32803 m/tahun pada 2020. Pada metode Frijlink kondisi dasar sungai pada tahun 2019 dan 2020 mengalami degradasi sebesar -0,04715 m/tahun dan -0,38465 m/tahun.</p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 18 Dec 2021 02:53 |
Last Modified: | 18 Dec 2021 02:53 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/3892 |