KEBIJAKAN INOVASI PELAYANAN PUBLIK DALAM MEMULIHKAN EKONOMI MELALUI PROGRAM RAJUTAN SIBAKUL JOGJA : DITINJAU DALAM PERSPEKTIF DYNAMIC GOVERNANCE

Penelitian ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana aplikasi rajutan sibakul Jogja dalam membantu pemulihan ekonomi UMKM dimasa pandemi ditinjau dari perpsektif dynamic governance. Topik tersebut menarik untuk diteliti lebih mendalam, seperti yang kita ketahui bersama pandemi telah berhasil meluluhlantahkan ekonomi UMKM diwilayah Jogjakarta, dari 1000 UMKM yang masuk sebagai koresponden di DIY, 321 terdampak paling parah, disusul oleh industry pengolahan sebanyak 250, ekonomi kreatif sebanyak 133, dan sisanya usaha yang bergerak dibidang jasa. Bahkan sejak pertengahan maret hingga juni 2020, pendapatan UMKM turun drastic dari Rp. 19,3 Milyar menjadi Rp. 3 Milyar saja. Sibakul memiliki peranan penting bagi UMKM yang berada diwilayah Jogjakarta sebab sibakul yang pada awalnya hanya sebagai perbaharuan atas pendataan UMKM secara digital bertransformasi menjadi markethub yang digunakan sebagai sarana penjualan produk alternatif dimasa pandemi akibat adanya pembatasan mobilitas penduduk. Hadirnya sibakul ini terbukti mampu meningkatkan penjualan UMKM hingga menyentuh angka 15 Milyar. Bukan hanya itu, hadirnya sibakul telah berhasil meningkatkan akselerasi koperasi dan UMKM menjadi lebih terstruktur. Kehadiran sibakul ini sebagai sebuah inovasi kebijakan akan coba peneliti analisis dengan menggunakan kerangka dynamic governance dengan berpegang pada 3 kapabilitasnya yaitu think ahead, think again, think across. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dimana peneliti akan mencoba memahami dan menafsirkan mengenai fenomena menurunnya perekonomian UMKM akibat pandemi dan pengaruh sibakul sebagai sebuah inovasi kebijakan yang mampu membantu pemulihan ekonomi. Data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung dengan cara mewawancarai informan kunci yang terlibat dalam proses pengembangan Sibakul yang kemudian disempurnakan dengan menggunakan data sekunder dalam bentuk dokumen, buku, dan arsip-arsip.