Muhammad Rifqi (2021) PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG KOREA SELATAN DAN JEPANG TAHUN 2018-2020. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (250kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (14kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (167kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (40kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (21kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (53kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (773kB) |
Abstract
<p>Sengketa dagang merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika ada ketidakpuasan atau kerugian yang dirasakan suatu pihak dalam suatu transaksi atau perjanjian perdagangan. Sengketa dagang ini tidak hanya terjadi di tingkat pengusaha dan perusahaan namun dapat juga terjadi hingga tingkat negara. Dalam penyelesainnya, ada berbagai macam metode yang bisa digunakan seperti negosiasi, mediasi, dan lainnya. Dalam penelitian ini, penulis akan berusaha menjelaskan penyelesaian sengeketa dagang yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Jepang. Penelitian ini dilandasi oleh teori Resolusi Konflik dengan konsep Arbitrase. Teori dan konsep tersebut digunakan untuk menjelaskan bagaimana negara-negara yang bersengketa bisa menyelesaikan sengketa yang terjadi melalui bantuan pihak ketiga. Sengketa dagang yang terjadi di antara Korea Selatan dan Jepang bermula dari putusan Mahkamah Agung Korea Selatan pada tahun 2018 yang menyatakan bahwa Jepang wajib memberikan kompensasi kepada seluruh pekerja paksa yang pernah dipekerjakan di perusahaan-perusahaan Jepang. Namun putusan Mahkamah Agung Korea Selatan tidak ditanggapi dengan baik oleh pemerintah Jepang. Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya kebijakan luar negeri Jepang yang menyatakan bahwa pemerintah Jepang akan memperketat ekspor bahan-bahan kimia semi-konduktor bagi Korea Selatan. Hal ini tentu menyebabkan kesulitan dan menimbulkan kerugian yang sangat signifikan bagi perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang bergerak di bidang teknologi. Dalam penyelesaiannya, Korea Selatan memilih untuk membawa sengketa ini ke <em>World Trade Organization</em> (WTO) agar dapat diselesaikan dengan cara damai. Namun hingga tahun 2020, sengketa dagang Korea Selatan dan Jepang belum menemukan titik terang karena baru sampai tahap pembentukan panel di WTO. Penelitian ini dibuat dengan menggunakan metode <em>library research </em>atau penelitian kepustakaan dan sumber-sumber yang digunakan diperoleh dari data-data sekunder. Data yang didapatkan kemudian akan dianalisa dengan metode deskriptif analisis untuk menjawab permasalahan.</p>
Dosen Pembimbing: | Surwandono, Dr., S.Sos., M.Si. | NIDN0502057101 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Hubungan Internasional |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 18 Dec 2021 02:48 |
Last Modified: | 18 Dec 2021 02:48 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/3909 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |