FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK KOMBINASI KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) DAN HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L.)

Krim merupakan sediaan setengah pada berbentuk emulsi dengan air tidak kurang dari 60 %, kulit buah delima dan herba pegagan memiliki kandungan flavonoid dan polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan untuk mencegah hiperpigmentasi kulit akibat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui efektivitas antioksidan yang terdapat pada formulasi sediaan krim dari ekstrak kulit buah delima (Punica Granatum L) dan herba pegagan (Centella Asiatica L) jika dibandingkan dengan krim yang ada di Pasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium. Formulasi sediaan krim ini dimulai dengan basis krim ditambah dengan ekstrak kulit buah delima dan herba pegagan 0,5 gr (F1), ekstrak kulit buah delima dan herba  1 gr (F2), ekstrak kulit buah delima 0,5 gr (F3), ekstrak kulit buah delima 1 gr (F4), ekstrak herba pegagan 0,5 gr (F5) dan ekstrak herba pegagan 1 gr (F6). Pengujian terhadap sediaan yang dibuat meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, uji iritasi dan uji antioksidan dengan metode ABTS. Hasil penelitian menunjukkan krim berwarna coklat gelap dan kuning, berbau khas herba pegagan, dan homogen. Uji pH rata rata 6,5 samapi 7,1 dan tidak mengiritasi kulit, uji daya lekat 1,20 sampai 3,53, uji daya sebar 5,6 sampai 6,9, hasil uji iritasi pada hewan menunjukkan semua formula tidak mengiritasi, hasil skrining fitokimia menggunakan LCMS menunjukkan senyawa flavonoid, saponin, methyl ester, alkaloid dan fenolik. Hasil uji antioksidan sediaan krim pada F2 kombinasi ekstrak kulit buah delima dan ekstrak herba pegagan dengan konsentrasi 1 gr paling optimal dengan nilai IC50  91,34 ppm kategori kuat. Kesimpulan pada penelitian ini semua formula menunjukkan hasil sesuai dengan persyaratan evaluasi sediaan fisik, semua formula tidak mengiritasi pada kulit hewan, herba pegagan dan kulit delima mengandung senyawa yang berfungsi sebagi antioksidan dan F2 menghasilkan aktivitas antioksidan paling baik.