RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

Pembangunan Indonesia, khususnya pembangunan pemerintahan berjalan sangat lancar dari tahun ke tahun. Jenis konstruksi seperti gedung, jalan, jembatan, atau struktur lainnya juga bermunculan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Namun, dibalik perkembangan tersebut ada dampak negatif yang ditimbulkannya yaitu kecelakaan kerja yang mengakibatkan ribuan orang mengalami cidera bahwa ada juga yang mengalami kematian setiap tahunnya. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya kepedulian mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerjaa (K3) di tengah masyarakat. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam proses pembangunan kontruksi memerlukan penanganan untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Data pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menunjukan jumlah kecelakaan kerja yang terus meningkat selama empat tahun terakhir (2017-2021). Terjadinya kecelakaan kerja terdapat beberapa faktor yang telah menimbulkan korban jiwa maupun luka�luka disebabkan tidak dilibatkannya tenaga ahli teknik kontruksi, lemahnya pengawasan peyelenggara K3, Alat Pelindung Diri (APD) yang masih kurang memadai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi/pengamatan. Hal ini dikarenakan data dalam penelitian adalah menggunakan wawancara dengan metode kuesioner secara langsung untuk mengetahui tingkat risiko yang mungkin terjadi. Dari analisis data tentang tingkat risiko suatu kejadian ada pada kegiatan pembesian dengan kejadian �Tergores Kawat Bendrat� dan �Serpihan Beton Ready Mix Terkena Mata�. Hasil dari analisis risiko kecelakaan kerja untuk pekerjaan struktur pada proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan didapat nilai risiko rata-rata sebesar 1,98 dengan kategori tingkat risiko yaitu �Risiko Rendah�.