COST EFFECTIVENESS ANALYSIS PENGGUNAAN AMLODIPIN DAN CANDESARTAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMORBID HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diabetes melitus merupakan penyakit dengan tingginya kadar gula darah. Dua dari tiga orang mengalami diabetes melitus tipe 2 memiliki hipertensi. Hal tersebut meningkatkan biaya kesehatan sehingga terapi efektif serta biaya terjangkau diperlukan. Maka dilakukan analisis efektivitas biaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi, rata-rata biaya terapi dan efektivitas biaya amlodipin dan candesartan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimental dengan desain penelitian cohort. Pengambilan data secara retrospektif berdasarkan rekam medis pasien. Pengambilan data menggunakan teknik total sampling yang diperoleh 51 sampel pasien. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan menghitung efektivitas terapi dan rata-rata biaya terapi. Analisis efektivitas biaya terapi dihitung berdasarkan nilai ACER dan ICER. Hasil penelitian berdasarkan efektivitas terapi amlodipin 5 mg sebesar 44,44%; amlodipin 10 mg sebesar 35,71%; candesartan 8 mg sebesar 40%; candesartan 16 mg sebesar 57,89%. Berdasarkan rata-rata biaya amlodipin 5 mg sebesar Rp 4.283; amlodipin 10 mg sebesar Rp 4.762; candesartan 8 mg sebesar Rp 60.033; candesartan 16 mg sebesar Rp 58.618. Berdasarkan Nilai ACER terapi amlodipin 5 mg sebesar Rp 9.635; amlodipin 10 mg sebesar Rp 13.333; candesartan 8 mg sebesar Rp 150.081; candesartan 16 mg sebesar Rp 101.429. Terapi dengan efektivitas dan biaya yang lebih tinggi dihitung menggunakan ICER untuk mengetahui biaya tambahan tiap pasien untuk mencapai efektivitas terapi. Nilai ICER amlodipin 5 mg-candesartan 16 mg Rp 2.906; amlodipin 10mg-candesartan 8 mg Rp 3.041; amlodipin 10mg-candesartan 16 mg Rp 3.063. Oleh karena itu terapi paling cost-effective adalah amlodipin 5 mg dengan nilai ACER sebesar Rp 4.283.