PENGARUH KONTROL PERILAKU YANG DIRASAKAN, PERSETUJUAN MORAL YANG DIINGINKAN, KOMITMEN INDEPENDEN, DAN NORMA TIM TERHADAP WHISTLEBLOWING DENGAN KOHESI KELOMPOK SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA JAKARTA DAN KOTA BANDUNG)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan, persetujuan moral yang diinginkan, komitmen independen dan norma tim terhadap niat whistleblowing internal dan eksternal dengan kohesi kelompok sebagai variabel moderasi. Sample dalam penelitian ini sebanyak 106 responden yaitu seorang Auditor Ekternal dalam Kantor Akuntan Publik pada Kota Jakarta dan Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behaviour dengan menurunkan tujuh hipotesis yang diuji menggunakan alat analisis SEM-PLS melalui aplikasi SmartPLS v.4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol perilaku yang dirasakan, persetujuan moral yang diinginkan dan komitmen independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat whistleblowing internal namun tidak berpengaruh terhadap niat whistleblowing eksternal. Selain itu, kohesi kelompok tidak dapat memperlemah pengaruh persetujuan moral yang diinginkan dan komitmen independen terhadap whistleblowing internal maupun eksternal, namun kohesi kelompok dapat memperlemah pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap whistleblowing internal.  Serta norma tim dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kohesi kelompok.