POTENSIAL KOROSI PADA SEA WATER MIXED MORTAR BERBAHAN IKAT PPC DENGAN LIMBAH BATCHING PLANT SEBAGAI AGREGAT HALUS

Pada area batching plant terdapat permasalahan berupa penumpukan limbah dari proses pembuatan beton segar, sehingga pada penelitian ini yang merupakan penelitian lanjutan memanfaatkan limbah tersebut menjadi agregat halus penyusun mortar. Benda uji merupakan mortar berbentuk kubus dengan campuran air laut, berbahan ikat PPC, serta limbah batching plant sebagai agregat halus dengan ketebalan selimut yang diterapkan yaitu 3 cm dan 10 cm. Terdapat perbedaan komposisi limbah yang digunakan pada benda uji yaitu sebanyak 9 benda uji menggunakan 100% limbah batching plant dan 9 benda uji lainnya menggunakan 50% limbah batching plant sebagai pengganti sebagian agregat halus, kemudian benda uji diberikan perbedaan perlindungan yaitu non coating, steel coating, dan surface coating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji dengan paparan wet towel merupakan mortar yang paling terkarbonasi, sedangkan nilai potensial korosi tertinggi terjadi pada benda uji non coating dengan paparan dry-wet cycle, setelah dilakukan crushing diketahui bahwa kondisi paparan dry-wet cycle yang merupakan simulasi pasang surut air laut memang mengakibatkan tulangan baja benda uji terkorosi lebih besar dibandingkan dengan paparan lain yaitu rata-rata sebesar 20 persen bagian permukaan tulangan baja telah terkorosi. Sedangkan pemberian perlindungan steel coating dapat memberikan dampak yang efektif dalam memperlambat laju korosi, selain itu ketahanan mortar dalam memperlambat laju korosi semakin besar jika selimut mortar semakin tebal dan diketahui juga bahwa benda uji dengan komposisi sebesar 50 persen limbah batching plant memperoleh nilai korosi aktual yang lebih rendah dibandingkan dengan benda uji yang mengandung 100 persen limbah batching plant.