RESPON FISIOLOGIS BEBERAPA VARIETAS TANAMAN SINGKONG BERMIKORIZA YANG DIKERAT DAN DIPUPUK NANO TKKS + KCL PADA BERBAGAI DOSIS

Singkong (Manihot esculenta) dikenal sebagai makanan pokok setelah padi dan jagung yang memiliki banyak gizi. Produktivitas singkong di Indonesia masih belum stabil yang disebabkan teknik budidaya kurang tepat. Untuk mengetasi hal tersebut diperlukan inovasi budidaya singkong dengan pemberian Mikoriza, teknik pengeratan dan pemupukan KCl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas singkong dan dosis KCl untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil singkong melalui respon fisiologisnya. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Agrobioteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari hingga Agustus 2022.  Percobaan eksperimen disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap, dengan rancangan percobaan Faktorial (3x3) dengan Varietas varietas singkong A = Mentega, B = Renek, C = Rengganis dan faktor 2 dosis pupuk KCl P = KCl 100% , Q = KCl 75%, R = KCl 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara varietas singkong dan dosis pupuk KCl pada berbagai dosis berpengaruh nyata terhadap parameter lebar bukaan stomata, kerapatan stomata, kadar klorofil a, kadar klorofil b, kadar klorofil total, dan jumlah ubi. Varietas Renek dengan dosis pupuk 75% mendapatkan hasil terbaik terhadap parameter lebar bukaan stomata, kadar klorofil B dan kadar klorofil total.