PERLIDUNGAN HUKUM BAGI NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA

Notaris dalam menjalankan tugas dan jabatannya harus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam proses pembuatan Akta Autentik, mengingat bahwa sering kali terjadi permasalahan hukum terhadap Akta Autentik yang merupakan alat bukti yang sempurna, namun jika diragukan kebenarannya pihak yang menyangkal harus membuktikan bahwa akta yang dibuat oleh Notaris itu memiliki kesalahan. Jika terbukti, maka Akta tersebut kekuatan pembuktiaannya menjadi surat dibawah tangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelindungan hukum bagi Notaris selaku pejabat yang diberi kewenangan  membuat akta autentik. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif dengan teknik pengambilan bahan penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum bagi Notaris dalam pembuatan Akta Autentik yang dibuatnya harus diupayakan oleh Notaris itu sendiri dengan menerapkan prinsip kehati-hatian serta tetap bersikap profesional. Bentuk perlindungan hukum, disamping hak ingkar juga dapat diperoleh dari Majelis Kehormatan Notaris berupa, pemanggilan Notaris oleh penyidik, penuntut umum dan hakim harus mendapat persetujuan dari Majelis Kenotariatan Notaris. Perlindungan hukum lainnya yaitu pendampingan terhadap Notaris yang terkena masalah selama penyidikan serta memberikan konsultasi/bantuan yang berhubungan dengan pemasalahan hukum yang sedang dihadapi Notaris tersebut.