IQBAL ASROFI (2023) POTENSIAL KOROSI PADA SEA WATER MIXED MORTAR DENGAN AGREGAT HALUS LIMBAH BATCHING PLANT BAHAN IKAT PPC DAN PCC. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (888kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (261kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (33kB)
Bab I.pdf
Download (53kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (662kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (911kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (33kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (39kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (292kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (394kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Baja tulangan adalah salah satu logam yang dapat terkorosi. Korosi baja tu-langan dapat mempengaruhi kualitas bangunan. Korosi tidak bisa dihilangkan na-mun dapat dicegah laju terjadinya sehingga dapat memperpanjang masa layan kon-struksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui laju potensial korosi tulangan baja dalam kubus mortar dengan campuran semen PPC dan PCC dan digunakan air laut sebagai campurannya dengan sisi 15 cm dan dilakukan metode paparan wet towel, dry laboratory, dan dry wet cycle dengan variasi pencegahan korosi menggunakan cat anti-korosi untuk melapisi tulangan (steel coating), bagian luar mortar (surface coating), dan benda uji tanpa perlindungan sebagai pembanding. Setiap benda uji diletakkan dua buah tulangan dengan tebal selimut 3 cm dan 10 cm. Variasi agregat halus adalah pasir dan limbah batching plant. Pengujian ini dilakukan dengan metode half-cell potential dan setelah itu benda uji dibelah (crushing) untuk digambar sketsa korosinya sehingga dapat dihitung luas dan per-sen korosi aktual menggunakan aplikasi AutoCad. Dari pengujian tersebut, diketahui bahwa paparan yang mempercepat terjadinya korosi adalah paparan dry wet cycle, wet towel, dan terakhir dry laboratory. Pencegahan korosi paling efektif adalah steel coating dibandingkan surface coating, namun masih lebih efektif dari pada tanpa coating. Tebal selimut yang efektif adalah 10 cm dari pada 3 cm. Tera-khir, campuran mortar dengan agregat halus pasir lebih efektif dibandingkan mortar limbah batching plant. Untuk mengetahui kualitas mortar dalam mencegah terpa-parnya karbon dioksida (CO2) dilakukan pengujian karbonasi dengan menyemprot-kan cairan phenopthaline. Dari pengujian karbonasi didapatkan hasil bahwa mortar dengan limbah batching plant lebih dalam terpapar karbon dioksida dari pada mor-tar campuran pasir. Dari kedua bahan tersebut, paparan paling dalam hingga dangkal terkarbonasi berturut-turut adalah dry laboratory, dry wet cycle, kemudian wet towel.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | exposure, coating, blanket thickness, waste batching plant, half-cell potential, carbonation, actual corrosion |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 26 Sep 2023 02:26 |
Last Modified: | 26 Sep 2023 02:26 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/40009 |