HUBUNGAN KONDISI PSIKOSOSIAL DENGAN MATERNAL SELF EFFICACY PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN II

Maternal self efficacy merupakan keyakinan seorang ibu berkaitan dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menjalankan peran sebagai orang tua. Tingkat maternal self efficacy yang baik pada ibu hamil akan meningkatkan rasa percaya diri selama kehamilan sampai dengan persalinan. Maternal self efficacy dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu kondisi psikososial. Kondisi psikososial yang beresiko akan berdampak pada tingkat maternal self efficacy pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kondisi psikososial dengan maternal self efficacy pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian non ekperimental dengan pendekatn crossectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 76 orang menggunakan teknik purposive sampling dan penentuan sample penelitian menggunakan rumus slovin. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank. Maternal self efficacy diukur dengan kuesioner MEQ yang telah dimodifikasi dan kondisi psikososial diukur dengan menggunakan kuesioner ALPHA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kondisi psikososial yang tidak beresiko dengan tingkat maternal self efficacy dalam kategori yakin sebanyak 65 responden (85,5%) dan responden dengan kondisi psikososial berisiko dan maternal self efficacy dalam kategori tidak yakin sebanyak 6 responden (7,9%). Hasil uji korelasi spearman's rank (rho) antara kondisi psikososial dengan maternal self efficacy pada ibu hamil menunjukkan terdapat hubungan antara kondisi psikososial dengan maternal self efficacy dengan p value sebesar 0,000 (pmaternal self efficacy pada ibu hamil. Kondisi psikososial memiliki pengaruh dalam pencapaian peran menjadi seorang ibu. Ibu dengan kondisi psikososial yang baik akan meningkatkan maternal self efficacy dan tercapai perannya sebagai seorang ibu.