PERJANJIAN URANIUM AMERIKA-RUSIA 2020 SEBAGAI UPAYA AMERIKA DALAM MENETRALKAN RUSIA DI PASAR URANIUM AMERIKA

Dalam politik internasional, uranium telah menjadi sebuah aset politis yang diperlombakan oleh negara-negara demi tercapainya kepentingan nasional masing-masing. Hal ini dapat terlihat melalui situasi yang dialami oleh Rusia dan Amerika. Pada tahun 2020, Rusia diestimasikan memiliki penguasaan sebesar 19% terhadap pasar uranium Amerika. Tingginya penguasaan Rusia merupakan sebuah fenomena yang dapat mengancam dan menjatuhkan posisi Amerika sebagai negara dominant power. Fenomena tersebut merupakan fenomena transisi kekuasaan. Tindakan Rusia tersebut didasarkan atas ketidaknyamanan Rusia terhadap tatanan global yang dibentuk oleh negara dominant power (Amerika) selama ini. Sehingga, dengan menjatuhkan Amerika, Rusia dapat menjadi negara dominant power dan menyusun kembali tatanan politik dunia. Melalui Perjanjian Uranium 2020 antara ROSATOM dan Departemen Perdagangan Amerika, pemerintahan Amerika berhasil melimitasi batas impor uranium dari Rusia. Perjanjian tersebut memiliki peran yang besar dalam membatasi dan mengakhiri dominasi Rusia terhadap pasar uranium Amerika. Oleh karena itu, perjanjian tersebut mampu melemahkan ambisi Rusia dalam memperkuat politik dominasinya, dan menguatkan kembali pertahanan Amerika dalam mempertahankan posisi dominant powernya dari segala ancaman-ancaman politik lainnya.