AKSEPTABILITAS TENAGA KESEHATAN TERHADAP KEBIJAKAN SCREENING GANDA TUBERCULOSIS DAN COVID-19DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH 'AISYIYAH JAWA TENGAH

Tujuan: Pandemi COVID-19 berdampak pada diagnosis dan penatalaksanaan kasus TB, dan skrining terpadu TB-COVID-19 diperkenalkan sebagai strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akseptabilitas Tenaga Kesehatan (Petugas Kesehatan) terhadap skrining terpadu TB- COVID-19 dan dampaknya terhadap pencapaian program TB.Metode: Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan desain tertanam. Data cakupan program TB rumah sakit dari sistem informasi TB nasional seluruh Rumah Sakit Muhammadiyah dan �Aisyiyah (RSMA) di Jawa Tengah dibandingkan sebelum dan sesudah pelaksanaan skrining terpadu TB-COVID-19. Selanjutnya informan terdiri dari petugas kesehatan dari 21 MAH di Jawa Tengah. Kemudian dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan 7 RS TB, 19 UGD, 10 rawat jalan, 6 rawat inap, dan 4 staf manajerial. In-Depth Interview (IDI) juga dilakukan dengan Petugas Teknis TB Recovery pimpinan Muhammadiyah Center. Semua IDI dan FGD direkam, ditranskrip verbatim, dan dilakukan analisis tematik yang dipandu oleh TFA (Theoretical Framework of Acceptability).Hasil: Hasil uji statistik menggunakan Mann-Whitney U test menunjukan terdapat perbedaan signifikan pada jumlah pasien terduga TB (p= 0,045) serta terhadap jumlah total kasus TB (p=0,012). Sensitivitas screening terintegrasi TB-Covid mencapai 49,8