ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI SUMBER ENERGI (STUDI KASUS: PT. TATA HAMPARAN EKA PERSADA (THEP) BANGKA BELITUNG)

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Di situasi yang serba modern ini, kehidupan sehari-hari pun tak pernah lepas dari energi listrik sehingga energi listrik sangat dibutuhkan di berbagai kalangan manusia, baik pada bidang industri, pendidikan, sosial, dan juga rumah tangga. Salah satu industri yang masih membutuhkan sumber listrik yang tidak sedikit yaitu Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Pabrik Kelapa Sawit di Bangka Belitung sebagai pabrik kelapa sawit  yang berkembang dengan pesat harus membutuhkan daya listrik yang cukup besar pula dalam setiap proses produksinya. Untuk sumber tenaga listrik, pabrik tersebut tidak menggunakan supply langsung dari PLN, melainkan menggunakan generator diesel.  Dalam pendistribusian daya dengan jumlah yang cukup besar dan pembagian ke sub-sub bagian yang ada pada pabrik tersebut, diperlukan energi terbarukan yang berfungsi sebagai pembantu dan pengontrol daya listrik itu sendiri. Hasil dari penelitian ini adalah pemilihan teknologi pembangkit listrik tenaga biomassa dengan metode Grid Analysis yang paling cocok diterapkan yaitu teknologi Anaerobic Disaster. Pemanfaatan limbah kelapa sawit di PT. Tata Hamparan Eka Persada untuk dijadikan bahan baku pembangkit listrik dengan menggunakan metode konversi thermokimia dapat menghasilkan potensi energi listrik sebesar 1517 KWh/hari dan metode konversi biokimia dapat menghasilkan potensi energi listrik sebesar 1816 KWh/hari. Hasil keluaran listrik dari pembangkit listrik yang menggunakan bahan baku dari limbah kelapa sawit dapat dijual ke PLN dengan harga Rp 1398/KWh untuk pembangkit listrik Biomassa dan Rp 1119,6/KWh untuk Biogas. Dengan konversi thermokimia mendapatkan nilai penjualan ke PLN sebesar Rp 63.622.980/bulan dan menggunakan konversi biokimia akan mendapatkan nilai jual sebesar Rp 60.995.808/bulan.