SANDRA SAPUTRA (2023) PENGARUH RASIO HIBRID TERHADAP SIFAT BENDING BALOK PENDEK KOMPOSIT SERBUK KAYU JATI/SERAT GELAS/POLIESTER TAK JENUH. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (4MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (717kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Bab I.pdf
Download (3MB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (915kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih material, dimana gabungan tersebut menghasilkan material baru yang karakteristiknya berbeda dari material penyusunnya. Keunggulan dari material ini yaitu mempunyai nilai kekakuan yang baik, kekuatan yang tinggi, ringan, dan tahan terhadap korosi. Salah satu material penyusun yang sering digunakan dalam komposit yaitu serat gelas. Material penyusun yang lain yang dapat digunakan sebagai penguat dalam komposit yaitu serbuk kayu jati. Saat ini, potensi yang dimiliki oleh serbuk kayu jati bertolakbelakang dengan kebermanfaatannya, sehingga limbah dari serbuk tersebut masih banyak yang dibuang dan tidak ada nilai ekonomisnya. Oleh karena itu, serbuk kayu jati dapat dijadikan alternatif sebagai material penyusun komposit agar nilai kebermanfaatan dari serbuk tersebut meningkat. Pemanfaatan serbuk kayu jati juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan urai dari material komposit.Variasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perbandingan panjang bentang (L) terhadap tebal komposit yang digunakan yaitu L/d=16 dan L/d=24 dan perbandingan hybrid lapisan komposit hibrida serbuk kayu jati/glass fiber dengan variasi lapisan serat gelas 0, 3, 4, dan 10. Variabel kedua merupakan perbandingan panjang bentang (L) terhadap tebal komposit yaitu L/d =16, L/d = 24, sedangkan V(f-tot) tetap 30%. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengujian bending dan beberapa parameter yang diamati yaitu kekuatan bending, regangan bending, modulus elastisitas, dan mode patah dari spesimen yang diuji.Hasil yang didapatkan yaitu pada rasio panjang L/d=16 didapatkan nilai rata-rata kekuatan bending terendah berada pada 0 lapisan serat gelas dengan nilai 38.93 MPa dan yang tertinggi berada pada 10 lapisan serat gelas dengan nilai 588.95 MPa. Pada rasio panjang L/d=24 didapatkan nilai rata-rata kekuatan bending terendah berada pada 0 lapisan serat gelas dengan nilai 24.80 MPa dan yang tertinggi berada pada 10 lapisan serat gelas dengan nilai 407.01 MPa. Regangan bending paling tinggi pada rasio panjang L/d=16 terdapat pada variasi 10 lapis serat gelas yang nilainya sebesar 3.89%, sedangkan pada rasio panjang L/d=24 nilai regangan bending paling tinggi terdapat pada variasi 10 lapis serat gelas yang nilainya sebesar 4.41%. Modulus elastisitas paling tinggi pada rasio panjang L/d=16 terdapat pada variasi 10 lapis serat gelas yang nilainya sebesar 149.21 MPa, sedangkan pada rasio panjang L/d=24 nilai modulus elastisitas paling tinggi terdapat pada variasi 10 lapis serat gelas yang nilainya sebesar 83.87 MPa. Mode patah yang terjadi pada specimen hasil uji bending yaitu patah tunggal dan terdapat kegagalan delaminasi pada specimen uji bending variasi 10 lapis serat gelas pada L/d=24 yang mengakibatkan menurunnya kekuatan bending dari variasi tersebut.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | composite, teak sawdust, glass fiber, hybrid |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 22 Sep 2023 07:42 |
Last Modified: | 22 Sep 2023 07:42 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/40157 |