EFFECTIVENESS OF ORAL CARE WITH CHLORHIXIDINE IN THE PREVENTION OF VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) IN THE ICU ROOM. PROF. DR. R.D KANDOU HOSPITAL

Bahan sediaan obat kumur merek X, chlorhexidine dan enzym lactoperoxid merupakan bahan yang umum digunakan untuk Oral hygiene di rumah sakit khususnya di ruang ICU dalam upaya menurunkan kolonisasi mikroba dalam rongga mulut dan menurunkan risiko VAP. Tujuan Penelitian: Untuk membandingkan efektifitas penggunaan chlorhexidine, enzym lactoperoxid dan obat kumur merek X dalam oral hygiene terhadap risiko VAP di ruang ICU RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Manado berdasarkar skor clinical pulmonary infection score (CPIS) pada pemeriksaa 48 jam dan 96 jam  Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Time Series double?blind Randomized clinical trial (RCT). Teknik sampling yang digunakan adalah simpel random sampling yaitu pengundian secara acak sederhana untuk memasukkan partisipan pada ke 3 kelompok intervensi 102 partisipan (34 partisipan tiap kelompok intervensi)  Kriteria inklusi meliputi pasien berusia dewasa usia ? 26 Tahun (Depkes, 2009), terpasang ventilator, diharapkan tetap menggunakan intubasi >48 jam dan tanpa ada tanda-tanda infeksi paru saat masuk. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan kehamilan, memiliki kecurigaan infeksi paru, COPD dan pneumonia, trakeostomy, memiliki alergi chlorhexidine seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan menerima terapi imunosupresan, pasien transplantasi, pasien yang di diagnosa oral mucositis dan tidak memiliki gigi permanen anterior dan posterior.   Penelitian ini dilaksanakan di ruang ICU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terdiri dari ruangan ICU Atas dan ICU Bawah. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Maret 2022 sampai November 2022. Hasil: Berdasarkan hasil uji Friedman untuk  obat kumur merek X pada skor CPIS tidak ada perbedaan yang signifikan dari skor CPIS pada 48 jam dan 96 jam pada kelompok partisipan yang menerima oral hygiene dengan bahan sediaan obat kumur merek X (p value 0,745). Untuk Enzym Lactoperoxidase dan chlorhexidine terdapat perbedaan yang signifikan dari skor CPIS pada 48 jam dan 96 jam pada kelompok partisipan yang menerima oral hygiene dengan bahan sediaan Enzym Lactoperoxidase (p value 0,001) dan chlorhexidine (p value 0,001). Berdasarkan hasil Uji Kriskal-Wallis. untuk skor CPIS 48 jamdan 96 jam tidak ada perbedaan skor CPIS pada ketiga kelompok perlakuan oral hygiene baik yang menggunakan sediaan obat kumur merek X (p value 0,001), Enzym Lactoperoxidase (p value 0,138) dan Chlorexidine (p value 0,079).Kesimpulan: Chlorhexidine, Lactoperoxid dan  obat kumur merek X, ketiganya merupakan antiseptik yang dapat digunakan untuk perawatan kebersihan mulut (oral hygiene). Namun dari dari ketiga sediaan bahan oral hygiene, Chlorhexidine dan  Lactoperoxid terbukti secara signifikan mampu menurunkan risiko VAP lewat penurunan skor CPIS. Oleh karena itu, Chlorhexidine dan  Lactoperoxid lebih direkomendasikan untuk dapat digunakan sebagai bahan sediaan dalam melakukan perawatan oral hygiene.