UNJUK KERJA MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR CAMPURAN BIODIESEL MINYAK NYAMPLUNG-MINYAK SAWIT DENGAN KOMPOSISI 1:4

Konsumsi bahan bakar diesel di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Diperlukan strategi untuk menghadapi krisis dengan pemenuhan kebutuhan energi yang berkelanjutan. Bahan baku minyak nabati yang potensial untuk dijadikan biodiesel salah satunya yaitu minyak nyamplung dan minyak kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan jenis tumbuhan yang memiliki komponen asam lemak 3-5persen dan trigliserida 94persen. Minyak nyamplung juga berpotensi untuk dijadikan biodiesel karena tidak berkompetisi dengan minyak pangan. Minyak nyamplung juga memiliki kadar asam lemak bebas yang sangat tinggi dibandingkan dengan minyak sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja mesin diesel dengan menggunakan bahan bakar variasi perbandingan B5 yaitu 5persen biodiesel - 95persen solar murni, B10 yaitu 10persen biodiesel - 90persen solar murni, B15 yaitu 15persen biodiesel - 85persen solar murni, dan B20 yaitu 20persen biodiesel - 80persen solar murni. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti unjuk kerja mesin diesel berbahan bakar campuran biodiesel nyamplung dan biodiesel sawit dengan komposisi 1:4. Unjuk kerja mesin diesel yang diteliti meliputi: putaran mesin, daya, karakteristik injeksi dan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan oleh bahan bakar campuran biodiesel nyamplung dan biodiesel sawit menggunakan variasi B5, B10, B15, dan B20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan karakteristik injeksi bahan bakar B5, B10, B15 dan B20 memiliki sudut semprotan lebih kecil dan panjang semprotan lebih panjang daripada bahan bakar solar murni. Hasil pengujian daya menunjukkan bahwa biodiesel campuran paling tinggi dimiliki oleh biodiesel campuran variasi B5 yaitu sebesar 3,6 kW pada putaran mesin 2484 rpm dengan pembebanan lampu 1000 watt dan biodiesel campuran B5 memiliki daya terendah yaitu 1,4 kW pada putaran mesin 2410 rpm dengan pembebanan lampu 2500 watt.