ANALISIS PERBEDAAN BIAYA RAWAT INAPDAN TARIF INA CBGS PASIEN JKN DI SEBUAH RUMAH SAKIT SWASTA

Universal Health Coverage (UHC)  memastikan bahwa setiap orang harus memiliki akses ke perawatan kesehatan berkualitas tinggi tanpa menghadapi kesulitan keuangan. Rumah sakit memiliki peran penting dalam penerapan sistem rujukan dengan skema Jaminan Kesehatan Nasional. Sistem pembayaran porspektif memungkinkan adanya perbedaan antara tarif Rumah Sakit dan tarif INA CBGs. Perbedaan biaya tersebut berpotensi menimbulkan manfaat atau kerugian bagi rumah sakit dan berperan penting dalam mendukung keberlangsungan rumah sakit. Tantangan yang dihadapi rumah sakit swasta berbeda dengan rumah sakit pemerintah. Rumah sakit swasta harus mendanai sendiri semua biaya yang dikeluarkan termasuk biaya investasi dan biaya operasional Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara tarif rumah sakit dan tarif INA-CBG, dengan fokus pada pasien rawat inap JKN  di sebuah rumah sakit swasta, mengidentifikasi kasus-kasus yang berkontribusi dominan terhadap adanya perbedaan biaya dan mengidentifikasi komponen biaya  yang paling berdampak terhadap perbedaan biaya tersebut serta factor factor yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif retrospektif dengan analisis data sekunder. Data diperoleh dari klaim rawat inap pasien pada sebuah Rumah Sakit Swasta tipe C di Yogyakarta, menggunakan data satu tahun,sampel total, periode Januari-Desember 2021. Data pasien rawat inap JKN  sebanyak 4474  kasus. Analisis dilakukan dengan analisa Pareto. Hasil : Perbedaan antara tarif rumah sakit dan tarif CBGs Ina  CBGs dari total kasus adalah 32,5%, tarif RS lebih besar daripada Tarif klaim Ina CBGs. Hasil analisis pareto menunjukkan  bahwa ada beberapa kasus rawat inap JKN berkontribusi dominan terhadap  perbedaan biaya sebanyak 1389 (31% dari total kasus) sebagai kasus dengan biaya tinggi. Kasus-kasus ini berkontribusi 80% dari total perbedaan biaya. Komponen biaya yang paling berdampak terhadap perbedaan biaya dominan adalah prosedur bedah (26,1%), biaya kamar dan akomodasi (19,7%), penggunaan BMHP (9,2%) diikuti tindakan kperawatan (9,1%) dan penggunaan Obat (8,3 %) serta alkes (6,8 %). LOS, ketepatan coding juga berpengaruh terhadap perbedaan biaya. Kesimpulan: Ada perbedaan biaya di mana tarif rumah sakit lebih tinggi dari tarif Ina CBGs. Ada sebanyak 1389 kasus (31% dari total kasus ) sebagai kasus biaya tinggi, yang berkontribusi dominan (80%) menimbulkan adanya perbedaan biaya perawatan pasien rumah saki dan tarif Ina CBGs. Prosedur bedah, biaya ruang dan biaya akomodasi LOS, ketepatan coding, penggunaan BMHP,alkes dan obat merupakan faktor yang memiliki dampak terhadap perbedaan biaya yang dominan. Penelitian ini mendukung perlunya rumah sakit mengevaluasi perbedaan biaya tarif rumah sakit dan tarif CBGs Ina secara berkala untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi biaya di rumah sakit.