SIMULASI GROUND MOTION BERBASIS SKENARIO UNTUK PENILAIAN BAHAYA SEISMIK DI CIANJUR

Gempa bumi adalah getaran tanah yang terjadi secara tiba-tiba akibat pelepasan energi. akibat Gempa bumi yang terjadi dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan, bakhan dapat memakan korban jiwa. Wilayah yang berada pada jalur subduksi pada umumnya rawan terhadap bahaya gempa bumi, seperti wilayah Cianjur. Gempa bumi Cianjur yang terjadi pada 21 November 2022 yang memiliki kekuatan 5.6 SR telah berdampak besar bagi wilayah Cianjur. Kondisi tersebut membuktikan perlunya penelitian bahaya seismik di Cianjur. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bahaya seismik di Cianjur dan menentukan dampak kerusakan bangunan serta jenis perbaikannya. Analisis untuk penilaian bahaya gempa bumi menggunakan nilai PGA dengan pendekatan DSHA. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi GMPE Boore-Atkinson NGA (2014), CampbellBozorgnia NGA (2014) dan Chiou-Youngs NGA (2014). Hasil penelitian menunjukkan GMPE Boore-Atkinson NGA (2014) memiliki nilai PGA yang paling mendekati dengan rekaman alat dibandingkan GMPE lain. Nilai PGA yang diperoleh dari hasil analisis di wilayah Cianjur berkisar 101.99 - 472.68 gal atau 0.104 - 0.482 g. Nilai PGA terbesar berada di wilayah Cugenang, sedangkan PGA terkecil berada di wilayah Mande. Berdasarkan klasifikasi bahaya gempa bumi dari BNPB wilayah Cianjur memiliki tingkat bahaya rendah hingga sedang. Dampak kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi Cianjur yaitu kerusakan ringan hingga sedang. Jenis perbaikan yang dapat dilakukan berupa restorasi elemen struktur penahan beban dan perbaikan arsitektur.