PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TARIK LEKATAN MORTAR SKBB DENGAN BATA MERAH

Dalam dunia konstruksi yang semakin maju dan berkembang, banyak dilakukan berbagai inovasi pada material-material yang digunakan. Salah satunya pemanfaatan limbah ban bekas dan limbah abu terbang (fly ash) hasil pembakaran batu bara pada PLTU sebagai substitusi sebagian campuran mortar. Pemanfaatan limbah tersebut diharapkan mampu membantu mengurangi limbah yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan serta menciptakan mortar yang ramah lingkungan dan ekonomis. Limbah ban bekas diproses menjadi serutan karet ban bekas (SKBB) sebagai substitusi sebagian pasir, sedangkan fly ash sebagai substitusi sebagian semen dalam campuran mortar. Penambahan tersebut diharapkan mampu menghasilkan mortar yang memiliki daya redaman terhadap getaran dan meningkatkan kekuatan serta durabilitas mortar. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan melakukan pengujian kuat tekan mortar dan kuat tarik lekatan mortar dengan bata merah menggunakan mortar campuran SKBB sebesar 20 persen dan fly ash dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Benda uji kuat tekan mortar dibuat dalam bentuk kubus berdimensi 5 x 5 x 5 cm dan benda uji kuat tarik lekatan dibuat dengan model bersilangan (cross couplet). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tekan yang dapat diterima oleh mortar dan seberapa besar kekuatan tarik lekatan mortar terhadap bata merah pada usia 56 hari. Nilai kuat tekan mortar maksimum diperoleh sebesar 2,4987 MPa pada campuran SKBB 20