PERSEPSI TENTANG ROKOK ELEKTRONIK PADA PEROKOK AKTIF USIA DEWASA DI WILAYAH PEDESAAN

Latar Belakang : Pengguna rokok elektronik meningkat dari tahun ke tahun, prevalensi perokok elektronik naik dari 0,3% (2011) menjadi 3% (2021). Rokok elektronik umumnya digunakan sebagai salah satu alternatif untuk berhenti merokok tembakau. Namun, sejak tahun 2015, WHO menyatakan bahwa rokok elektronik tidak di rekomendasikan sebagai alat berhenti merokok  karena kandungan zat dalam rokok elektronik dapat menjadi racun dan karsinogen. Masih banyak pengguna yang belum tahu tentang dampak dari rokok elektronik terutama pada pengguna yang tinggal di wilayah pedesaan.Tujuan Penelitian : Mengetahui persepsi tentang rokok elektronik pada perokok aktif usia dewasa di wilayah pedesaan.Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur pada 10 partisipan yang pernah menggunakan rokok elektronik dan berusia 18 � 40 tahun yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisa data Miles and Huberman dengan di bantu Software Open Code 4.02.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi tentang rokok elektronik pada perokok aktif usia dewasa di wilayah pedesaan di dapatkan empat tema besar. Adapun tema tersebut meliputi : 1) Faktor yang mempengaruhi penggunaan rokok elektronik, 2) Dampak kesehatan rokok elektronik, 3) Kelebihan dan kekurangan rokok elektronik, 4) Pengetahuan tentang rokok elektronik.Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan partisipan mengetahui dampak kesehatan dari rokok elektronik. Partisipan menganggap rokok elektronik lebih murah dan simpel sehingga lebih mudah digunakan. Rokok elektronik tidak efektif untuk alternatif berhenti merokok karena pada kenyataannya partisipan menjadi pengguna ganda. Penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang lebih akurat kepada perokok.