ANALISIS USAHA PEMBESARAN LELE DENGAN SISTEM KERAMBA DI KECAMATAN SIMPANG KATIS, KABUPATEN BANGKA TENGAH

ANALISIS USAHA PEMBESARAN LELE DENGAN SISTEM KERAMBA, DI KECAMATAN SIMPANG KATIS, KABUPATEN BANGKA TENGAH.2023. DARUL SEPTIAWAN. (Skripsi dibimbing oleh Ir. Lestari Rahayu.,M,P.). Kecamatan Simpang Katis merupakan Kecamatan yang bertumpu pada perikanan budidaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, kelayakan dan mptivasi pembesaran ikan lele dengan sistem keramba jaring apung dan keramba jaring tancap di Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat kuantitatif. Populasi dan sampel diambil menggunakan cara survei langsung ke tempat yaitu para pembudidaya ikan lele di Kecamatan Simpang Katis seanyak 30 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan data primer kuesioner dalam bentuk wawancara dan data sekunder dalam bentuk data dari dinas kementrian kelautan dan perikanan Bangka Belitung. Hasil dari penelitian adalah, keramba jaring apung memerlukan biaya Rp. 34.227.726, penerimaan Rp. 50.662.000, pendapatan Rp. 19.790.454, keuntungan Rp. 16.434.274, nilai R/C pada keramba jaring apung adalah 1,48 dan keramba jaring tancap biaya Rp. 26.476.198, penerimaan Rp. 33.000.000, pendapatan Rp. 9.291.355, keuntungan Rp. 6.523.802, nilai R/C 1,24. Motivasi pembudiaya ikan lele keramba jaring apung timbul dari faktor intrinsik dan ekstrinsik yang tinggi yaitu dengan skor 2,25 dan 2,14, untuk keramba jaring tancap motivasi timbul dari faktor intrinsik dan ekstrinsik yang tinggi dengan skor 2,26 dan 2,18. Yang artinya pembudidaya mendapatkan motivasi untuk melakukan usaha tersebut dikarenakan faktor ekonomi dan juga faktor sosial.