PENERAPAN DATAMINING PADA EKSPOR KOPI MENURUT NEGARA TUJUAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING

PT Cyril Bumi Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekspor kopi Indonesia. PT Cyril Bumi Nusantara sudah melakukan ekspor kopi diberbagai negara. Kopi Indonesia sangat diminati diluar negri karna memiliki citarasa yang khas sehingga permintaan kopi Indonesia dari berbagai negara sangat tinggi. Saat ini perusahaan adalah perusahaan ekspor kopi ke berbagai negara, karnasetiap tahunnya permintaan kopi dari beberapa negara terhadap perusahaan cukup bannyak dan jumlah kopi selalu menglami fluktuatif mengakibatkan stok kopi yang harus dipersiapkan tidak stabil. Perusahaan ini juga belum mengelompokan negara-negara ekspor untuk mendapatkan negra prioritas dalam kegiatan ekspor kopi maka dari itu penelitian ini bertujuan mengelompokan atau menculsterisasi suatu proses pengolahan data besar dengan menggunakan suatu Teknik data mining. Teknik data mining yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode K-Means Ckustering. Algoritma K-Means adalah algoritma pengelompokan sederhana, algoritma k-means dalam implementasinya sangat mudah, cepat, mudah beradaptasi sederhana untuk diimplementasikan dan dijalankan, relatif cepat, dan mudah beradaptasi serta mempunyai kemampuan yang besar dalam mengolah data yang cukup besar dan waktu lebih efisien. K-Means dilakukan melalui beberpa tahapan yaitu : pengumpulan data, pre-processing data, pengolahan data menggunakan tools rapidminer, dan yang terakhir analisa hasil. Sumber data penelitian ini dikumpulkan berdasarkan dokumen-dokumen ekspor dari PT Cyril Bumi Nusantara dari tahun 2015 � 2022 yang terdiri dari 12 negara berdasarkan (1) berat bersih (netto) dan (2) nilai FOB dikelompokan menjadi 5 klaster dengan tujuan mengetahui negara mana yang menjadi prioritas utama untuk kegitatan ekspor kopi dan mengetahui potensi pemasaran untuk kopi ke negara-negara tujuan. Setelah data diolah menggunakan algoritma K-Means didapat hasil yaitu Canada masuk dalam klaster ekspor prioritas sangat tinggi, India, German, United Stated, Turkey masuk dalam klister prioritas tinggi , Hongkong, Oman, Malaysia, Saudi Arabia masuk dalam klister prioritas sedang,Singapore, Vietnam masuk dalam cluster prioritas rendah dan Phillipine masuk dalam klister prioritas sangat rendah.