FARIS PADMAJI (2023) RANCANG BANGUN BERBASIS SISTEM SMART VERTICAL FARMING INTERNET OF THINGS BLYNK. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (593kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (171kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (18kB)
Bab I.pdf
Download (279kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (814kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (159kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (366kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (262kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menghadirkan terobosan besar di berbagai sektor, termasuk pertanian. Vertical farming menjadi solusi inovatif untuk mengatasi ketersediaan pangan dan masalah lahan terbatas. Metode ini memanfaatkan tanaman yang ditanam secara vertikal untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengurangi dampak lingkungan. Hidroponik, salah satu solusi untuk pertanian konvensional, merupakan cara bercocok tanam tanpa tanah dengan menyediakan nutrisi melalui larutan terkontrol. Hidroponik Teknik Aliran Dalam/Deep Flow Technique (DFT) adalah salah satu jenis hidroponik yang menggunakan aliran nutrisi kontinyu dan memiliki genangan air yang mengalir setengah jalan dari diameter pipa yang menggenangi akar tanaman. Ada juga jenis hidroponik lainnya, yaitu Nutrient Film Technique (NFT), di mana akar tanaman diletakkan pada lapisan air yang dangkal dengan nutrisi yang tersirkulasi sesuai kebutuhan tanaman. Kata "hidroponik" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "bekerja dengan air". Metode ini memanfaatkan air, unsur hara, dan oksigen untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Keunggulan hidroponik meliputi kepadatan tanaman yang lebih tinggi dalam luasan yang terbatas, jaminan bentuk, ukuran, rasa, dan kebersihan yang lebih baik dengan lingkungan yang terkontrol, serta kemandirian dari musim/waktu tanam dan panen sayur atau tanaman tertentu, namun, sistem DFT juga memiliki beberapa kelemahan, seperti resiko tanaman kekurangan oksigen terlarut yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, risiko busuk akar karena kelebihan air, dan kemungkinan terbentuknya endapan di dalam pipa yang menyebabkan masalah, oleh karena itu, diperlukan lebih banyak nutrisi, dan sistem otomatisasi diperlukan untuk meminimalisir masalah tersebut, dari latar belakang masalah tersebut, penulis membuat topik penelitian yang berjudul "Rancang Bangun Sistem Smart Vertikal Farming Berbasis Internet of Things (IoT) Menggunakan Blynk." Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem smart vertical farming berbasis IoT pada hidroponik sistem DFT. Sistem ini dapat dipantau dari jarak jauh melalui jaringan internet menggunakan aplikasi Blynk, sehingga mempermudah dalam mengelola dan menjaga kualitas tanaman yang ditanam dengan metode hidroponik. Beberapa parameter yang dikendalikan dan dimonitoring dalam sistem DFT meliputi kekeruhan air, tingkat ketinggian air, nilai suhu udara, kelembapan udara, sprayer air, dan lampu.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Blynk, DFT , IoT (Internet of Thing), Hydroponics, Smart Vertical Farming |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 07:40 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 07:40 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/40988 |