STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN HOTEL ATRIA MAGELANG DALAM MENINGKATKAN JUMLAH OKUPANSI PADA MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020

Penelitian ini dilatar belakangi karena terjadinya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 yang menyebabkan menurunnya jumlah okupansi pada Hotel Atria Magelang. Namun dengan hal itu, Hotel Atria Magelang mampu meningkatkan jumlah okupansi hotel dan mempertahankan eksistensinya hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Atria Magelang untuk meningkatkan jumlah okupansi selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan paradigma post-positivistik. Penelitian ini dilakukan di Hotel Atria Magelang yang berlokasi di Kota Magelang, Jawa Tengah dengan melakukan wawancara dengan manajemen Hotel Atria Magelang serta mengumpulkan data dari sumber-sumber terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hotel Atria Magelang menerapkan tahap perencanaan sebelum melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya dan melakukan strategi komunikasi pemasaran untuk meningkatkan jumlah okupansi pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020, yaitu dengan melakukan beberapa elemen dari promotion mix atau bauran promosi seperti periklanan, sales promotion, pemasaran langsung, dan hubungan masyarakat. Hotel Atria Magelang memfokuskan pada aktivitas pemasaran online daripada offline. Secara online dengan melalui platform digital seperti media sosial Instagram dan Facebook, aplikasi Online Travel Agent (OTA), serta melalui portal berita online. Sedangkan pemasaran secara offline dengan melaksanakan event atau acara khusus namun dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan tamu dan karyawan hotel. Event yang dilakukan tidak lepas dari kegiatan negosiasi bersama pihak yang bertanggungjawab mengurus Covid-19 di daerah Magelang. Hotel Atria Magelang secara aktif mempromosikan penawaran khusus, diskon, dan paket menginap yang menarik untuk menarik minat calon tamu yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah okupansi pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020.