DINAMIKA FORMULASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI TERAS MALIOBORO

Formulasi kebijakan dijelaskan sebagai suatu tahapan yang ikut menentukan akan suatu kebijakan publik yang mana di dalam tahapan ini akan dirumuskan berbagai Batasan akan kebijakan yang akan dibuat. Kebijakan publik hanya bisa ditetapkan oleh pemerintah, pihak lain atau yang biasa disebut dengan aktor-aktor kebijakan publik yang mampu berpengaruh akan proses kebijakan publik berdasarkan Batasan kewenangan setiap aktornya.Peneilitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Kemudian menggunakan jenis data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada UPT Malioboro, DPRD DIY, dan Pedagang Kaki Lima (PKL) Kawasan Malioboro. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika formulasi kebijakan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) ke Teras Malioboro oleh Pemerintah Daerah Provinsi DIY dan kepentingan dan perilaku aktor-aktor yang terlibat di dalam dinamika formulasi kebijakan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) ke teras Malioboro.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika formulasi kebijakan relokasi PKL ke Teras Malioboro oleh Pemerintah Daerah DIY adalah melalui berbagai tahapan di dalamnya. Berbagai tahapan tersebut yaitu Pengakjian Persoalan dilakukan dengan kajian Naskah Akademik dan Analisis SWOT oleh Pemerintah Daerah dan DPRD DIY. Penentuan tujuan dinamika formulasi kebijakan adalah untuk menunjang persoalan yang ada yaitu didaftarkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta ke (UNESCO) sebagai warisan dunia. Selanjutnya UPT Malioboro merupakan salah satu dari jawaban perumusan alternatif dalam kebijakan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Kawasan Malioboro ke Teras Malioboro. Penyusunan model khususnya dalam kelembagaan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY terlibat dalam penyusunan Naskah Akademik. Penilian alternatif pada dinamika formulasi kebijakan oleh pemerintah daerah dalam persyaratan khusus dalam menapatkan gambaran lebih jelas kelayakan atau efektivitas program tersebut adalah dengan diadakannya survey. Kepentingan dan perilaku aktor-aktor yang terlibat di dalam dinamika formulasi kebijakan relokasi PKL ke Teras Malioboro menggunakan 4 strategi oleh perilaku dan aktor di dalam dinamika kebijakan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Kawasan Malioboro ke Teras Malioboro, hanya strategi posisi yang terdapat di dalamnya.Saran dari penulis untuk penelitian ini adalah dibutuhkannya strategi marketing yang lebih baik yang dibuat pemerintah daerah atau aktor pembuat kebijakan untuk lebih mempromosikan UMKM yang ada di Teras Malioboro dikarenakan berdasarkan hasil penelitian, Para Pedagang Kaki Lima (PKL) mengeluhkan pendapatan yang semakin menurun setelah adanya program relokasi ke Teras Malioboro.