POLITISASI PERSATUAN SEPAKBOLA INDONESIA BANTUL DALAM PILKADA BANTUL TAHUN 2020 OLEH ABDUL HALIM MUSLIH DAN JOKO PURNOMO

Pemilu atau pemilihan umum merupakan ajang untuk memilih seorang pemimpin yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Seperti halnya di Indonesia yang merupakan negara demokrasi dengan sistem desentralisasi dimana terbagi atas beberapa wilayah yang dipimpin oleh kepala daerah. Pilkada Bantul tahun 2020 merupakan salah satu ajang pemilihan umum kepala daerah yang diikuti oleh dua pasangan calon yakni Halim Joko dan Harsono Totok. Politisasi merupakan suatu hal yang dihubungkan dengan politik untuk mempertahankan kekuasaan. Pada masa kampanye saat itu Halim Joko mampu menggandeng persiba sebagai modal sosialnya yang merupakan klub sepakbola kabupaten Bantul. Kehadiran persiba sebagai modal sosial Halim Joko tentu mampu mendongkrak suara Halim Joko sampai akhirnya terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Bantul. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui secara mendalam penggunaan persiba sebagai modal sosial Halim Joko sehingga dapat memenangkan Halim Joko dalam pilkada Bantul tahun 2020.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik trianggulasi yakni dalam memperoleh data peneliti perlu memvalidkan data yang sudah diperoleh dengan mencari data lain dengan narasumber lainnya. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik wawancara dengan tujuan untuk mendapatkan data penelitian secara mendalam. Selain itu peneliti juga menggunakan dokumentasi dalam sebuah penelitian. Sedangkan teknik analisa data dimulai dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan calon Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo mampu menggaet persiba sebagai modal sosialnya karena adanya keterkaitan historis. Keterkaitan historis tersebut antara lain awal terbentuknya salah satu kelompok suporter dibentuk oleh orang-orang partai pengusung Halim Joko. Selain itu Persiba Bantul pernah menjadi juara divisi utama yang saat itu diketuai oleh bapak Idham Samawi yang merupakan tokoh politik PDI Perjuangan. Hubungan emosional antar keduanya hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa orang yang berada dalam internal persiba dan kelompok suporter.Terdapat saran yang dapat diberikan peneliti kepada pasangan Halim Joko dan Persiba Bantul. Saran yang diberikan yakni pihak Halim Joko harus sesuai dengan janjinya untuk memajukan Persiba agar dapat mendulang suara kembali jika nantinya akan mencalonkan kembali. Selain itu untuk Persiba Bantul tentunya harus menjaga profesionalitasnya sebagai klub sepakbola yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan.