PENGHENTIAN PENUNTUTAN PERKARA PIDANA PENGANIAYAAN BERDASARKAN ASAS RESTORATIVE JUSTICE DI KEJAKSAAN NEGERI PURWOREJO

Kejaksaan Negeri Purworejo telah melaksanakan penghentian penuntutan berdasarkan asas restorative justice seperti yang dijelaskan pada Peraturan Kejaksaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif. Dimana kasus penganiayaan  biasa menurut data tahun 2020 sampai 2022  total 20 perkara ada satu yang melaksanakan perdamaian menggunakan asas restorative justice. Penelitian ini bertujuan menganalisis Implementasi serta pengaruh dari penghentian penuntutan perkara pidana penganiayaan berdasarkan asas restorative justice di Kejaksaan Negeri Purworejo. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersumber dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Dikumpulkan dengan teknik studi kepustakaan dan studi lapangan dengan alat pengumpulan data berupa wawancara. Selanjutnya, data-data tersebut dianalisa dengan menggunakan metode analisa kualitatif. Hasil dari penelitian ini Kejaksaan Negeri Purworejo berhasil melakukan penghentian penuntutan berdasarkan restorative justice dengan menitik beratkan pada pemulihan keadaan seperti semula. Sistematika dalam menghentikan penuntutan yang dilakukan oleh Penuntut umum Kejaksaan Negeri Purworejo kepada Korban dan Tersangka sesuai dengan isi Peraturan Kejaksaan Nomor 15 Tahun 2020, serta pengaruh positif restorative justice terhadap penegakan hukum tindak pidana penganiayaan yang semula cenderung bersifat retributive saat ini mulai beralih ke restorative atau pemulihan khususnya untuk perkara pidana ringan dan juga menjadikan alternatif penyelesaian perkara menggunakan asas restorative justice lebih efektif dan efisien.