STRATEGI DPRD KABUPATEN BANTUL DALAM MENAMPUNG ASPIRASI MASYARAKAT PERIODE 2019-2024(STUDI KASUS: PERDA NOMOR 13 TAHUN 2020TENTANG PEMBANGUNAN KELUARGA)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Pasal 96 dan Pasal 149 menjelaskan bahwa dalam rangka melaksanakan fungsinya setiap anggota DPRD Provinsi ataupun DPRD Kabupaten/Kota harus melakukan penjaringan terhadap aspirasi masyarakat. Hal tersebut juga yang menjadi perhatian DPRD Bantul dalam menciptakan Perda Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Pembangunan Keluarga yang diharapkan dpat menyelesaikan masalah yang terjadi ditengah masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi DPRD Bantul dalam menampung aspirasi masyarakat periode 2019-2024 dengan studi kasus Perda Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Pembangunan Keluarga.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif  deskriptif. Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian dengan menghasilkan data berbentuk deskriptif berupa kata-kata dari pengamatan. Penelitian dengan menghasilkan data berbentuk deskriptif berupa kata-kata dari pengamatan. Hasil penelitian didasarkan pada hasil wawancara dan dokumentasi. Teknik analisi data dimulai dari pengumpulan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat sembilan indikator dalam perumusan strategi. Diawali dengan persetujuan awal proses perencanaan strategis sampai dengan evalusi ulang startagis menggunakan pendekataan dari John M. Bryson. Dewan Perwakilan Rakyat Darah Bantul mengimplementasikan startegi dengan salah satu strategi yang efektif untuk menampung aspirasi masyarakat terkait dengan Perda Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Peembangunan Keluarga dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melakukan audensi dengan masyarakat atau dengan melakukan Public hearing dimana masyarakat diwakilakan oleh organisasi atau lembaga masyaarakt untuk menyampaikan keluh kesah yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Selain intu pendekatan dengan masyarakat yang dilakukan secara informal juga dinilai cukup efektif untuk menampung aspirasi masyarakat.Saran yang dapat diberikan penulis adalah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat juga dianggap hal yang perlu karena sebagian masyarakat daerah Kabupaten Bantul belum memahami betapa pentingnya aspirasi. Pemanfaatan teknologi juga pentig dan hal itu dapat membantu msyarakat dalam penyampaian aspirasi tanpa batasan waktu.