HUBUNGAN KEPATUHAN DESINFEKSI PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG PERAWATAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Latar Belakang: Pemasangan infus merupakan prosedur intervensi yang paling sering dilaksanakan di rumah sakit. Tetapi, hal ini berisiko tinggi terhadap munculnya Healthcare-Associated Infections (HAIs), salah satunya yaitu flebitis. Keberhasilan pengendalian HAIs pada tindakan pemasangan infus bukan ditentukan oleh canggihnya peralatan yang ada, tetapi ditentukan oleh perilaku petugas terhadap pelaksanaan perawatan klien secara benar. Jika desinfeksi tidak dilakukan secara benar maka akan memungkinan bakteri dan virus yang berasal dari tangan perawat yang tidak bersih akan berpindah ke kulit pasien yang akan dipasang infus yang nantinya dapat mempengaruhi kejadian flebitis.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan desinfeksi pemasangan infus dengan kejadian flebitis di Ruang Perawatan Umum RS PKU Muhammadiyah Gamping.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 98 perawat dan 107 pasien dengan menggunkan teknik quota sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner kepatuhan desinfeksi pemasangan infus dan lembar observasi flebitis. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa distribusi frekuensi, One-Sample Kolmogorov-Smirnov test, dan spearman test.Hasil: Hasil uji Spearman menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) 0,014 kurang dari 0,05 dengan nilai ? = 0,05 maka hasil tersebut menginterpretasikan terdapat hubungan hubungan kepatuhan desinfeksi pemasangan infus dengan kejadian flebitis. Koefisien korelasi menunjukkan nilai r 0,248 yang menginterpretasikan kekuatan korelasi antara 2 variabel dalam penelitian ini termasuk dalam kategori lemah.Kesimpulan: Kepatuhan desinfeksi pemasangan infus pada perawat memiliki hubungan yang lemah terhadap kejadian flebitis di ruang perawatan umum RS PKU Muhammadiyah Gamping.