STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER DALAM MERAWAT PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah. Setiap anggota keluarga yang merawat orang yang dicintai dengan hipertensi memiliki pengalaman unik mereka sendiri, yang mencerminkan berbagai karakteristik di antara manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi lebih mendalam pengalaman keluarga sebagai caregiver dalam merawat pasien hipertensi di rumah.Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi menggunakan metode Colaizzi. Pengambilan data teknik snowball sampling adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Partisipan berjumlah 8 orang. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, field note.Hasil penelitian ini terdapat 3 (tiga) tema yaitu respon emosional dalam merawat pasien hipertensi, dukungan dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan hambatan keluarga dalam merawat pasien hipertensi. Dari hasil tersebut muncul beberapa sub tema antara lain sebagai berikut; respon emosional dalam merawat pasien hipertensi yaitu respon fikiran positif meliputi ikhlas dan senang serta kesabaran dalam merawat pasien hipertensi dan respon fikiran negatif meliputi sedih melihat keadaan orang tua dan cemas terhadap kondisi kesehatan orang tua. Dukungan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan keluarga antara lain pengobatan secara medis seperti melakukan kontrol ke puskesmas dan menuju ke rumah sakit serta pengobatan secara non-medis antara lain memberikan ramuan obat tradisional, bantuan perawatan dari seluruh keluarga, hipnosis diri, serta pola makan dan material. Hambatan keluarga dalam merawat pasien hipertensi antara lain hambatan dari pasien seperti kontrol makanan yang susah, kontrol garam, dan sulit dalam konsumsi obat serta hambatan dari partisipan yaitu masalah transportasi.Kesimpulan penelitian ini adalah gambaran pengalaman keluarga sebagai caregiver dalam merawat pasien hipertensi di rumah. Oleh karena itu perlu adanya dukungan keluarga lain untuk memberikan dukungan psikososial terhadap partisipan yang merawat pasien hipertensi, serta adanya kontrol emosional yang baik bagi partisipan yang merawat pasien hipertensi, sehingga dapat menghindari emosi marah saat merawat.