PENGALAMAN IBU HIV/AIDS DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI BARU LAHIR

Latar Belakang: HIV dan AIDS berasal dari benua Afrika merupakan suatu penyakit menular yang penyebarannya cepat di seluruh dunia. Virus HIV/AIDS pada ibu menyusui dapat mengancam kehidupan ibu serta dapat menularkan kepada bayinya salah satunya adalah pemberian ASI. WHO menyarankan pemberian ASI pada bayi baru lahir selama 6 bulan kepada ibu dengan HIV yang menerima terapi ARV yang bertujuannya untuk kelangsungan hidup anak (HIV-free and child survival). Tujuan: untuk mengetahui pengalaman ibu HIV/AIDS dalam pemberian asi eksklusif pada bayi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Responden penelitian sebanyak 10 orang, Teknik pengembilan sampel secara purposive sampling. Hasil: Didapatkan 5 tema terkait pengalaman ibu HIV/AIDS dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir di Yayasan Victory Plus Yogyakarta yakni: pengalaman ibu HIV dalam pemberian ASI pada bayi baru lahir, perencanaan ibu HIV dalam pemberian ASI atau susu formula, sumber informasi yang didapatkan ibu HIV terkait pemberian ASI, pertimbangan ibu HIV dalam pemberian ASI atau susu formula, serta dukungan terhadap ibu HIV dalam pemberian ASI atau susu formula. Kesimpulan: Pengalaman ibu HIV dalam pemberian ASI pada bayi baru lahir yaitu, terdapat ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayi baru lahir selama 6 bulan mereka percaya tidak menularkan kepada bayinya dengan syarat melakukan pengobatan dan terapi terlebih dahulu. Ada juga ibu yang memberikan ASI tetapi tidak selama 6 bulan dan dilanjut menggunakan susu formula karena ASI tidak mau keluar dan menularkan HIV kepada bayinya dan sebagian besar ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena belum melakukan pengobatan dan merasa takut karena dapat menularkan kepada bayinya.