PEMERIKSAAN BAHAN KIMIA OBAT (BKO) NATRIUM DIKLOFENAKDALAM SEDIAAN JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DIMARKETPLACE ONLINE

Jamu merupakan obat tradisional yang telah digunakan masyarakat untuk mencegah dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit sejak dahulu kala. Meningkatnya minat masyarakat saat terjadinya pandemi covid-19 dalam mengkonsumsi jamu disalahgunakan oleh produsen dengan menambahkan Bahan Kimia Obat (BKO) Natrium diklofenak untuk memperkuat efek dan menambah omzet yang lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat BKO Natrium diklofenak dalam jamu pegal linu yang beredar di Marketplace online. Penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari marketplace online di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan KLTDensitometri untuk analisis kualitatif dan Spektrofotometri UV-Vis untuk analisis kuantitatif. Analisis kualitatif pada penelitian ini menggunakan KLT-Densitometri dilakukan dengan penotolan pada plat KLT dan dilakukan pembacaan nilai Rf menggunakan Densitometri. Sedangkan analisis kuantitatif penelitian ini menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dengan melakukan pembacaan absorbansi pada baku standar dan sampel. Hasil analisis kualitatif penelitian ini, dari 8 sampel terdapat 2 sampel yang positif mengandung BKO Natrium diklofenak. Sampel yang positif mengandung BKO Natrium diklofenak adalah sampel 1 dan sampel 4, sehingga dilakukan pembacaan kadar menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Kedua sampel tersebut masing-masing mengandung Natrium diklofenak sebesar 5,925 persen dan 0,699 %.