OPTIMASI KONSENTRASI ETANOL 96 PERSEN DAN WAKTU SONIKASI SERTA UJI STABILITAS NANOEMULSI EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAMK)

Nanoemulsi merupakan nanopartikel berbentuk emulsi berukuran 1-100 nm. Pembuatan serum dalam bentuk nanoemulsi ekstrak memungkinkan penghantaran yang efektif dari bahan aktif pada kulit dikarenakan nanoemulsi lebih stabil, viskositas yang rendah, dan aspek visual yang transparan, serta luas permukaan yang tinggi karena ukuran globul yang kecil. Tujuan penelitian ini ialah memperoleh konsetrasi etanol 96 persen dan waktu sonikasi yang optimal dalam pembentukan nanoemulsi yang stabil serta stabilitas sediaan pada suhu 4° dan 40°C dengan bahan aktif ekstrak daun kelor.            Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan terhadap konsentrasi etanol 96 persen (5%, 10%, 15%, dan 20%) dan 3 perlakuan berdasarkan waktu sonikasi (30, 60, dan 90 menit) serta metode freeze and thaw pada uji stabilitas nanoemulsi. Data optimasi konsentrasi etanol 96 persen dan waktu sonikasi diolah secara statistik menggunakan One way ANOVA, sedangkan data uji stabilitas dianalisis menggunakan Paired T-Test.         Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi etanol 96 persen dan waktu sonikasi memberikan pengaruh signifikan terhadap ukuran partikel. Empat formula yang dibuat, diperoleh formula optimal pada konsentrasi etanol 96 persen adalah etanol (96 persen) 10 persen dengan ukuran partikel 30,49 nm sebesar 73,35 persen dan waktu sonikasi 46 menit. Sedangkan uji stabilitas sediaan menunjukkan waktu penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap respon pH namun tidak berpengaruh signifikan terhadap respon viskositas.