IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN UMKM KABUPATEN SLEMAN PASCA PANDEMI COVID-19

ix SINOPSIS Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak multisektor, khususnya pada sektor perekonomian di Indonesia. Permasalahan ini tentu mendesak pemerintah untuk melakukah langkah antisipasi untuk memutus rantai penyebaran virus COVID19 serta memulihkan perekonomian di Indonesia. Berbagai macam kebijakan telah dilakukan dengan upaya untuk membatasi interaksi sosial masyarakat diluar rumah dan hal ini menyebabkan dampak negatif terhadap sektor perekonomian khususnya bagi UMKM di Indonesia. Provinsi DIY khususnya di Kabupaten Sleman adalah salah satu daerah yang sebagian besar metode pemasaran UMKMnya masih melakukan transaksi secara langsung. Dinkop & UKM Kabupaten Sleman mengeluarkan serangkaian kebijakan dengan tujuan untuk memulihkan kembali sektor perekonomian melalui proses pemberdayaan UMKM khususnya untuk pelaku UMKM di Kabupaten Sleman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Implementasi Kebijakan Program Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sleman pasca pandemi covid-19. metode penelitian ini menggunakan penelitian kalitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dianggap memudahkan penelitian ini dalam mengeskplore lebih dalam terkait Proses Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sleman Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya implementasi kegiatan program pemberdayaan UMKM oleh Dinas Koperasi & UKM dalam memberdayakan UMKM di Kabupaten Sleman pasca pandemi covid-19 dengan beberapa kegiatan pemberdayaan UMKM yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi & UKM dengan tujuan membantu memajukan usaha para UMKM yakni sesuai dengan slogannya yaitu UMKM Naik kelas. kemampuan Dinas Koperasi & UKM Kabupaten Sleman dalam melaksanakan program-program pemberdayaan UMKM sudah sesuai dengan apa yang diharapkan para pelaku usaha, yaitu dapat memberikan wawasan baru terkait bagaimana memulai serta mengembangkan usahanya hingga menjadi UMKM yang naik kelas melalui pendampingan-pendampingan serta pelatihan-pelatihan kepada para UMKM diKabupaten Sleman. Pelaksanaan program-program pemberdayaan UMKM yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi & UKM dapat dikatakan cukup tepat sasaran dengan catatan belum sempurna dengan adanya sedikit kendala serta belum mampu untuk mengcover keseluruhan total UMKM yang ada di Kabupaten sleman. Tetapi penyelenggaraan kegiatan program pemberdayaan ini dilakukan secara berkala hingga menembus target 1000 sampai 2000 peserta UMKM setiap tahunnya. Saran yang dapat penulis berikan antara lain dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ditetapkannya pembatasan usia pada kriteria persyaratan seleksi usia yang tidak terlalu berumur seperti maksimal 50 tahun dikarenakan usia 50 tahun keatas bukan lagi usia yang produktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan atau dilakukannya regenerasi. Kemudian diwajibkan membawa produk UMKM masing-masing beserta surat legalitas izin usaha atas nama pribadi sehingga hal ini dapat mencegah kecurangan dikemudian hari.