PEMBIAYAAN MULTIJASA DI BANK SYARIAH: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SLEMAN NO. 1502/PDT.G/2018/PA.SMN

<p>Dalam sebuah kasus sebagaimana diputus oleh Pengadilan Agama Sleman melalui Putusan No. 1520/Pdt.G/2018/PA.Smn terjadi sengketa tentang akad ijarah dalam pembiayaan multijasa antara bank syariah dengan nasabah. Nasabah menggugat pembatalan akad atas pembiayaan multijasa tersebut dengan alasan objek akad bukan merupakan objek akad ijarah, sehingga seharusnya akad tersebut batal demi hukum. Namun putusan pengadilan menyatakan menolak gugatan dari nasabah secara keseluruhan, sehingga gugatan nasabah selain dan selebihnya termasuk gugatan tentang penghapusan Hak Tanggungan atas objek jaminan dalam kasus <em>a quo</em> juga dinyatakan ditolak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan prinsip syariah dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim pada Putusan No. 1520/Pdt.G/2018/PA.Smn tentang objek akad dalam pembiayaan multijasa antara nasabah dengan bank syariah dan untuk menganalisis penerapan prinsip syariah dalam pertimbangan Majelis Hakim menolak gugatan nasabah tentang penghapusan Hak Tanggungan atas objek jaminan terkait. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan metode pendekatan kasus (<em>case approach</em>). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ditemukan kecacatan pada akad ijarah dalam pembiayaan multijasa antara bank syariah dengan nasabah. Terdapat ketidaksesuaian antara judul akad, penomoran akad serta dalam praktek pelaksanaan akadnya. Selain itu, masih ditemukan bahwa yang menjadi objek akad adalah berupa uang yang menurut fikih seharusnya tidak bisa dijadikan sebagai objek akad. Tidak terpenuhinya rukun akad dalam hal ini objek akad, maka dapat dikatakan bahwa akad ijarah antara bank syariah dengan nasabah seharusnya batal demi hukum. Sehingga, gugatan nasabah tentang pembatalan akad antara bank syariah dengan nasabah seharusnya dapat dikabulkan oleh Majelis Hakim termasuk gugatan untuk menghapus Hak Tanggungan atas objek jaminan terkait.</p>