PENGALAMAN KELUARGA MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA YANG DILAKUKAN PEMASUNGAN DI KABUPATEN BURU SELATAN

Latar Belakang: Mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan gangguan jiwa merupakan tanggung jawab untuk merawat dan mengasuh selama pasien tinggal bersama keluarga. Tindakan pasung yang dilakukan karena kurang pengeatahuan tentang perawatan, stigma masyarakat, masalah ekonomi, tidak tersedianya pelayanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat. Masih berlaku proses pemasungan merupakan tantangan bagi keluarga, masyarakat, dan petugas kesehatan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dengan pemasungan terhadap orang dengan gangguan jiwa. Metode: penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yang dipilih secara purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, dan analisis data secara tematik berdasarkan metode Colaizzi. Hasil: penelitian ini ditemukan 4 tema (1) Penyebab gangguan jiwa, (2) Perubahan perilaku, (3) Stigma Masyarakat, (4) Proses Pemasungan. Kesimpulan: Keluarga mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya gangguan jiwa bersumber dari faktor internal meliputi masalah keturunan, dan faktor eksternal meliputi penyakit malaria tropikana, masalah pribadi, dan diguna-guna. Tindakan pasung yang dilakukan atas tanggapan keluarga terhadap perubahan perilaku, stigma masyarakat, masalah ekonomi, dan tidak tersedianya pelayanan kesehatan jiwa