DISPARITAS PUTUSAN HAKIM DALAM TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JENIS TEMBAKAU GORILA

Hakim dalam menjatuhkan hukuman pidana penjara maupun rehabilitasi pada putusan perkara tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis tembakau gorila merupakan suatu bentuk kebebasan kehakiman. Hakim dalam memberikan pertimbangan pada putusannya harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan maupun fakta-fakta hukum yang ada selama persidangan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim yang menimbulkan disparitas dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya disparitas pidana dalam putusan perkara tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis tembakau gorila. Jenis penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian hukum normatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sumber data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan, yaitu putusan pengadilan, jurnal, buku, skripsi, dan kepustakaan lainnya. Wawancara dengan beberapa narasumber selaku jaksa dan hakim juga dilakukan sebagai pelengkap dan pendukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dasar pertimbangan hakim yang menyebabkan adanya disparitas pada Putusan Nomor 36/Pid.Sus/2020/PN Yyk dan pada Putusan Nomor 96/Pid.Sus/2021/PN Yyk adalah adanya perpedaan fakta-fakta hukum yang ada selama persidangan, fakta-fakta tersebut yaitu keterangan sudah melaksanakan rehabilitasi, hasil assesment awal, dan test pemeriksaan urine terdakwa. Faktor-faktor penyebab terjadinya disparitas dalam putusan perkara penyalahgunaan narkotika jenis tembakau gorila disebabkan karena adanya faktor kebebasan hakim, faktor hukum dan faktor anggaran.