STUDI KASUS: PENERAPAN INTERVENSI HIDROTERAPI (RENDAM KAKI AIR HANGAT SERAI DAN GARAM) DAN RELAKSASI MUROTAL AL-QURAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

Lansia mengalami proses alami penuaan secara terus menerus yang tidak dapat dihindari dan saling berkesinambungan, mengakibatkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia sehingga memengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada lansia ialah hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit yang biasa disebut dengan silent killer. Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi dengan menggunakan terapi non-farmakologi yaitu terapi hidrotherapi (rendam kaki air hangat serai dan garam) dan relaksasi murottal Al-Quran. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas terapi hidrotherapi (rendam kaki air hangat serai dan garam) dan relaksasi murottal Al-Quran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu case report menggunakan terapi hidrotherapi (rendam kaki air hangat serai dan garam) dan relaksasi murottal Al-Quran yang dilakukan selama 3 hari sebanyak sekali sehari pada jam yang sama dengan durasi 20 menit terhadap pasien lansia dengan hipertensi. Berdasarkan hasil implementasi terapi genggam bola didapatkan bahwa terdapat penurunan nilai tekanan darah yaitu dari sebelum diberikan terapi hidrotherapi (rendam kaki air hangat serai dan garam) dan relaksasi murottal Al-Quran pada hari ke-1 senilai 150/100 mmHg, dan pada hari ke-3 setelah intervensi senilai 142/92 mmHg. Terapi hidroterapi (rendam kaki air hangat serai dan garam) dan relaksasi murotal Al-Qur�an menunjukkan bahwa terapi tersebut efektif dilakukan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Selain itu, terapi tersebut juga dapat mengatasi keluhan yang dirasakan penderita hipertensi seperti kaki seperti kesemutan dan sulit tidur, menghilangkan kecemasan, meningkatkan rasa bahagia dalam hidup, serta mendapatkan ketenangan jiwa.