BINGKAI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE KUMPARAN+ DAN KOMPAS.ID MENGENAI KERUSUHAN DI KANJURUHAN MALANG

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana media online Kumparan+ dan Kompas.id memberitakan kerusuhan di Kanjuruhan Malang. Tragedi Kanjuruhan menjadi bencana dalam sepak bola Indonesia. Seratus tiga puluh lima suporter sepak bola tewas akibat kerusuhan usai pertandingan Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model William A. Gamson dan Andre Modigliani. Penelitian ini menemukan bahwa Kumparan+ dan Kompas.id membingkai pemberitaan tragedi Kanjuruhan sebagai bencana besar dalam sepak bola. Kumparan+ dan Kompas.id mengemas framing bahwa kekerasan di Stadion Kanjuruhan menjadi penyebab utama tragedi tersebut. Penggunaan gas air mata yang dilakukan polisi menambah jumlah korban. Kumparan+ menyatakan, buruknya fasilitas di stadion, terutama pintu keluar, menyebabkan kekacauan di Stadion Kanjuruhan. Kompas.id pun menyoroti kekecewaan masyarakat terhadap penanganan tragedi Kanjuruhan.