MARTINI (2023) PENGARUH MEDIUM SABUT KELAPA-MOSS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA AKLIMATISASI EX SITU PLANTLET VANDA TRICOLOR. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (388kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (102kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (18kB)
Bab I.pdf
Restricted to Registered users only
Download (97kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (136kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (234kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (498kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (11kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (217kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (589kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (772kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Vanda tricolor merupakan anggrek endemik yang banyak tumbuh di lereng Merapi. Keberadaannya teracam punah karena kerusakan habitat akibat letusan Merapi dan eksploitasi dengan tujuan koleksi dan komersil sehingga perlu adanya upaya konservasi in situ maupun ex situ. Salah satu upaya konservasi ex situ yaitu aklimatisasi sebelum dikembalikan pada habitat aslinya. Penelitian ini betujuan untuk menentukan perbandingan medium dan interval penyiraman pupuk terbaik pada aklimatisasi exsitu Vanda tricolor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan penyusunan rancangan lingkungan Rancangan Acak Kelompok Lengkap Faktorial. Faktor pertama yaitu sabut kelapa: moss (2:1) dan sabut kelapa: moss (1:2), faktor kedua adalah interval penyiraman pupuk yaitu 7 hari dan 14 hari, diperoleh 4 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali, setiap ulangan 3 sampel. Analisis kualitas plantlet Vanda tricolor menggunakan rancangan perlakuan Rancangan Acak Kelompok Lengkap Faktor Tunggal yang membandingkan antara plantlet pra aklimatisasi dan plantlet pasca aklimatisasi. Ada 4 perlakuan medium+ interval penyiraman pupuk pada data pasca aklimatisasi yaitu sabut kelapa: moss (2;1) + penyiraman pupuk 7 hari, sabut kelapa: moss (2:1) + penyiraman pupuk 14 hari, sabut kelapa: moss (1:2) + penyiraman pupuk 7 hari, dan sabut kelapa: moss (1:2) + penyiraman pupuk 14 hari dan dibandingkan dengan plantlet yang baru dikeluarkan dari botol kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabut kelapa: moss (2:1) merupakan perlakuan yang relatif terbaik terhadap persentase hidup, tinggi plantlet, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, kandungan klorofil daun dan jumlah stomata daun. Interval penyiraman pupuk 7 hari merupakan perlakuan yang relatif terbaik terhadap jumlah daun, lebar daun, kandungan klorofil daun dan jumlah stomata.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Acclimatization, Coconut husk, Moss, POC, Vanda |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 26 Sep 2023 04:04 |
Last Modified: | 26 Sep 2023 04:04 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42038 |