RIZKI AGUNG BAGASSASI (2023) URGENSI VISUM ET REPERTUM DALAM PEMBUKTIAN PERKARA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DI PENGADILAN NEGERI SLEMAN. D3 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (667kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (261kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (137kB)
Bab I.pdf
Download (319kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (317kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (311kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (410kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (166kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (191kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (687kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (830kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Penganiayaan disebut sebagai salah satu tindak pidana terhadap tubuh orang. KUHP mengatur bahwa penganiayaan merupakan tindakan yang sangat dilarang dan memiliki sanksi yang tidak bisa dibilang ringan. Alat bukti surat visum et repertum dibutuhkan ketika sidang pembuktian tindak pidana yang berhubungan dengan nyawa dan tubuh manusia, karena visum et repertum memberikan fakta tentang apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini membahas mengenai prosedur keluarnya visum et repertum dan pentinganya visum et repertum dalam pertimbangan hakim mengambil putusan perkara tindak pidana penganiayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara serta studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada ketentuan yang mengatur tentang pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan, sehingga prosedur pemeriksaan medis pada korban hidup guna penulisan visum et repertum hanya berdasarkan keilmuan dan tanggung jawab profesi kedokteran. Setiap permintaan pembuatan visum et repertum harus disertai dengan surat permintaan yang dibuat oleh pihak kepolisian, tidak ada visum et repertum yang dibuat tanpa adanya surat permintaan resmi dari pihak kepolisian. Visum et repertum menjadi kekuatan dalam pembuktian karena visum et repertum menjadi suatu syarat untuk menentukan apakah benar terjadi luka atau tidak.
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Criminal Act, Mistreatment, visum et repertum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 26 Sep 2023 03:43 |
Last Modified: | 26 Sep 2023 03:43 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42055 |