ZULFIKAR RAIZ ALFA REZA (2023) PENGARUH VARIASI BEBAN BENDING TERHADAP KETAHANAN LELAH SAMBUNGAN LAS GESEK (CONTINUOUS DRIVE FRICTION WELDING) BAHAN BAJA AISI 1045 PADA UJI ROTARY BENDING. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (302kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (132kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (133kB)
Bab I.pdf
Download (19kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (407kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (334kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (574kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (22kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (81kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (846kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Pengelasan gesek digunakan untuk menggabungkan bentuk logam silinder, seperti poros pada truk. Diketahui bahwa biasanya kerusakan terjadi akibat beban berulang dalam waktu lama yang menyebabkan kegagalan fatik pada (axle shaft). Kegagalan yang disebabkan oleh kelelahan lebih berbahaya daripada kegagalan statis. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh beban terhadap jumlah siklus yang menyebabkan kegagalan fatik dan karakteristik mikro sambungan las gesek berbahan baja AISI 1045. Spesimen dibuat berdasarkan pengujian standar ASTM E466. Pada pengujian rotary bending dilakukan dengan menggunakan beban 12kgf, 15kgf, 18kgf, 21kgf, 24kgf. Pengujian struktur mikro dilakukan dengan etsa campuran HNO? 2 persen dan alkohol 98 persen dengan setting time 15 detik. Pengujian bending menggunakan metode four point bending dengan nilai tegangan lentur sebesar 336,78 MPa Hasil pengujian rotary bending apabila semakin besar tegangan yang diberikan, maka siklus dan waktu yang dihasilkan juga semakin sedikit. Hasil siklus paling kecil diperoleh dengan tegangan lentur sebesar 58,4 Mpa dengan tegangan 24 kgf menghasilkan siklus (N) 4521 putaran. Sedangkan siklus paling besar diperoleh dengan tegangan lentur 29,8 MPa dengan tegangan 12 kgf menghasilkan siklus (N) 62635 putaran. Struktur mikro yang dihasilkan pada daerah sambungan las memiliki ukuran yang lebih halus dibandingkan dengan ukuran butir pada daerah logam induk. Dengan kandungan ferit lebih banyak dari pearlite maka dapat menghasilkan kualitas sambungan lebih baik. Pengujian four point bending didapatkan nilai pembebanan maksimum sebesar 458,21 kgf, maka diperoleh nilai tegangan lentur sebesar 381,97 MPa.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | friction welding, AISI 1045 steel, four point bending |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 03 Nov 2023 07:28 |
Last Modified: | 03 Nov 2023 07:28 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42295 |