EVALUASI TERAPI DAN BIAYA PENGGUNAAN PROFILAKSIS STRESS ULCER PADA PASIEN RAWAT INAP BANGSAL PENYAKIT DALAM DI RSUD WATES PERIODE JANUARI-DESEMBER 2021

Pedoman pemberian terapi profilaksis stress ulcer sebagai standar perawatan pada pasien kritis di ICU telah tercantum pada American Society of Health-System Pharmacist (ASHP) 1999 dan Stress Ulcer Prophylaxis Clinical Guideline 2015. Namun, banyak penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar pasien yang dirawat di unit perawatan non-intensive care unit masih banyak mendapatkan peresepan obat penekan asam tanpa adanya indikasi ataupun faktor risiko yang sesuai. Hal ini dapat memicu pada peningkatan morbiditas serta biaya perawatan pasien. Penelitian ini dimaksudkan guna mengetahui profil penggunaan profilaksis ulkus stres, serta mengevaluasi ketepatan penggunaannya dan biaya pengeluaran untuk profilaksis stress ulcer pada pasien Penelitian ini merupakan studi observasional yang dilakukan menggunakan pendekatan retrospektif cross-sectional. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah consecutive sampling dengan rumus estimasi proporsi. Subjek pada penelitian ini yaitu pasien rawat inap poli penyakit dalam selama periode Januari � Desember 2021 di RSUD Wates yang mendapatkan terapi profilaksis ulkus stres dan memenuhi kriteria inklusi. Data sekunder dikumpulkan dari rekam medis pasien, dan total sebanyak 215 pasien telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Baik pada kategori tepat maupun tidak tepat indikasi, perhitungan biaya obat pasien dilakukan dengan menghitung total dosis obat stress ulcer yang diberikan selama pasien menjalani perawatan. Berdasarkan evaluasi hasil dapat diketahui bahwa persentase pemberian profilaksis stress ulcer pada pasien rawat inap poli penyakit dalam di RSUD Wates selama periode tahun 2021 memiliki 76 pasien (35,3 persen) dari total 215 pasien telah menerima profilaksis sesuai indikasi, sementara 139 pasien (64,7 persen) menerima profilaksis tanpa memenuhi indikasi yang tepat. Jenis profilaksis yang paling banyak diresepkan adalah golongan Histamin-2 Reseptor Antagonis (H2RA) dengan jumlah 57,9 persen, diikuti oleh golongan proton pump inhibitor (PPI) sebanyak 35,7 persen, golongan sukralfat sebanyak 6,1persen dan golongan antasida sebanyak 0,3 persen. Besar biaya penggunaan profilaksis stress ulcer tepat indikasi selama periode penelitian yakni sebanyak Rp 15.344.812 (76 persen), dengan biaya penggunaan profilaksis stress ulcer tidak tepat indikasi adalah Rp 5.965.572 (28 persen) terhadap total biaya keseluruhan.